Jakarta, Harian Umum - Pemerintah menjanjikan santunan sebesar Rp8 juta per kepala keluarga bagi masyarakat yang menjadi korban banjir Sumatera, sementara yang meninggal diberi santunan Rp15 juta/orang.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol TNI Teddy Indra Wijaya setelah menerima Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (24/12/2025).
"Setiap kepala keluarga yang terdampak atau mengungsi akan mendapat minimal Rp 8 juta dengan rincian untuk isian rumah sebesar Rp 3 juta, untuk pemulihan ekonomi Rp5 juta," kata Teddy dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet, Kamis (25/12/2025).
Ia menambahkan, santunan Rp8 juta itu di luar bantuan beras sebanyak 10 kg/bulan, uang lauk-pauk Rp 300.000-Rp 450.000/bulan, pembangunan hunian sementara dan tetap, serta uang tunggu hunian sebesar Rp 600.000.
Tak hanya itu, keluarga yang kehilangan anggota keluarganya juga akan mendapatkan santunan.
"Untuk korban jiwa Rp 15 juta, untuk korban luka berat Rp 5 juta," kata Teddy.
Ia menegaskan, seluruh dana santunan tersebut akan langsung dibagikan Kementerian Sosial berdasarkan data dan persetujuan dari setiap bupati atau walikota di daerah terdampak.
Terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dijadwalkan cair pada akhir 2025 ini, Teddy meminta BLT tersebut harus dipastikan diterima secara tepat dan cepat.
"BLT reguler setiap bulannya Rp 200.000 dan BLT tambahan selama 3 bulan dengan total Rp 900.000 untuk 35 juta kepala keluarga atau 120 juta jiwa," jelasnya.
Seperti diketahui, ada tiga provinsi yang terdampak banjir bandang dan longsor pada pekan ketiga November 2025 lalu, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.
Hingga Kamis (25/12/2025) pagi ini, data BNPB menyebutkan, banjir dan longsor di ketiga provinsi itu telah menewaskan 1.129 orang, sementara yang hilang 174 orang dan yang terluka 7.000 orang.
Banjir dan longsor yang menerjang 52 kabupaten/kota itu membuat 157,838 rumah rusak dan ratusan ribu orang masih mengungsi, terbanyak di Aceh Utara (166.900 orang) dan Aceh Tamiang (150.500 orang). (rhm)







