Jakarta, Harian Umum - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkap kalau ketika Aceh diterjang banjir bandang pada tanggal 26 November 2025, curah hujannya sangat ekstrem.
Merujuk data BMKG, Abdul menyebut curah hujan di Aceh kala itu merupakan yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
"Kalau kita lihat dari catatan sejarah enam tahun terakhir, curah hujan ekstrem yang dimiliki BMKG, ini kita lihat Jakarta 2020: 377 mm/hari; (Jakarta) 2021: 226 mm/hari, kemudian Siklon Seroja 4 April 2021: 306 mm/hari," ujar Abdul, Jumat (26/12/2025).
Ia lalu menyebut bahwa untuk Siklon Senyar di Aceh, menurut catatan BMKG, intensitas curah hujan pada tanggal 26 November 2025 mencapai 411 mm/hari
"Ini paling tinggi yang direkam oleh BMKG dalam enam tahun terakhir," sambung Abdul
Ia meyakini, curah hujan ekstrem inilah yang menjadi pemicu banjir dan longsor di Aceh.
"Inilah salah satu faktor pemicu kenapa kemudian saat ini dampaknya cukup signifikan," imbuh Abdul.
Berikut daftar hujan dengan curah tinggi berdasarkan catatan BMKG dalam enam tahun terakhir:
1. Jakarta, 1 Januari 2020 (377 mm/hari)
2. Jakarta, 19 Februari 2021 (226 mm/hari)
3. Nusa Tenggara Timur, 4 April 2021 (306 mm/hari)
4. Jakarta, 3 Maret 2025 (232 mm/hari)
5. Bali, 10 September 2025 (386 mm/hari)
6. Sumatera Barat, 25 November 2025 (261 mm/hari)
7. Aceh, 26 November 2025 (411 mm/hari)
8. Sumatera Utara, 27 November 2025 (390 mm/hari)
Seperti diketahui, Aceh mengalami banjir bandang dan longsor pada pekan yang sama dengan Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Hingga hari ini, menurut Abdul jumlah korban tewas telah mencapai 1.137 orang, dan yang masih dinyatakan hilang 163 orang. (man)







