Jakarta, Harian Umum - Sejumlah negara saat ini sedang dihebohkan oleh kemunculan varian baru virus influenza yang dinamai A H3N2.
Negara-negara dimaksud di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Jepang.
Strain A H3N2 diketahui terus mengalami mutasi dan dikaitkan dengan penyebaran yang lebih cepat serta gejala yang lebih berat.
Mutasi terbarunya, yang dikenal sebagai subclade K, dilaporkan menyebar dengan cepat dan mulai mendominasi kasus flu di banyak negara.
Apakah varian ini sudah masuk ke Indonesia?
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, mengatakan hingga November 2025 belum ditemukan kasus flu akibat infeksi subclade K.
"Di Indonesia bersirkulasi Influenza A seasonal, dominasi subtipe H3N2 dan H1N1pdm09. Periode Mei 2025 sampai dengan November 2025 didominasi sirkulasi H3N2," kata Aji dikutrip dari detikcom, Sabtu (27/12/2025).
Menurut dia, berdasarkan hasil genomik/WGS virus influenza oleh NIC: didominasi H3N2 clade 3C.2a.
"Hasil WGS tersebut menunjukkan bahwa tidak ditemukan clade baru atau varian yang berbeda dari varian yang bersirkulasi di global dan masih dalam strain vaksin influenza rekomendasi WHO," jelasnya.
Berdasarkan data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC), kasus influenza di Amerika Serikat terus meningkat. Salah satu wilayah dengan tingkat akivitas flu tertinggi adalah New York City.
Sejauh ini sebagian besar kasus flu dikaitkan dengan varian influenza yang dikenal sebagai subclade K. Menurut analisis lebih dari 900 sampel flu yang dianaliss, sekitar 90 persen merupakan virus influenza tipe A (H3N2).
Dari sampel yang menjalani pengujian genetik lanjutan, hampir 90 persen di antaranya tergolong subclade K. Subclade K bertanggung jawab lebih dari separuh kasus flu di Amerika Serikat hingga pertengahan November.
Jika tidak ditangani, infeksi bisa memicu komplikasi serius, seperti infeksi telinga dan sinus, bronkitis, pneumonia, hingga lematian. Hingga 1.900 kematian akibat flu hingga 13 Desember. (man)


