Jakarta, Harian Umum - Menanggapi di rilisnya sketsa wajah dua orang yang diduga terlibat dalam penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai seharusnya polisi lebih mudah melakukan penangkapan.
"Kita bersyukur kalau sketsa sudah dapat, artinya seharusnya sudah mudah menemukan pelakunya, kan begitu logikanya," kata Samad, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Samad pun menilai masih diperlukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus ini sudah selayaknya didapat dibentuk. TGPF dinilai akan membantu polisi bila bekerja berdasarkan sketsa.
"Makanya saya bilang karena sekarang sketsa sudah ada, harus dibentuk TGPF supaya tim ini membantu kepolisian," ujar Samad.
Samad enggan menilai belum terungkapnya kasus penyerangan Novel karena penyelidikan di kepolisian tidak berjalan baik.
"Kita bersyukur ada progres kan," ujar Samad.
Meski begitu, dia menyatakan menemukan pelakunya lebih cepat, akan lebih baik. Agar kasus serupa seperti yang dialami Novel tidak lagi terulang.
"Kalau lama lagi tidak ditemukan pelakunya, bahkan tidak menutup kemungkinan pimpinan KPK bisa kayak Novel," ujar Samad.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menerbitkan sketsa wajah yang diduga pelaku penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Polda Metro menerbitkan dua sketsa wajah.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengatakan pihaknya sudah memeriksa kurang lebih 66 saksi. Dari 66 saksi tersebut kemudian penyidik Polda Metro Jaya menerbitkan dua sketsa wajah diduga penyerang Novel Baswedan.(tqn)