Jakarta, Harian Umum - Tiga bulan lebih kasus terhadap serangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan belum juga terungkap oleh pihak kepolisian. Istri Novel pun berencana menghadap presiden Joko Widodo. Novel pun menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.
"Saya memang mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi terlibat," kata Novel saat beberapa waktu lalu di wawancara media asing.
Kini berhembus isu empat mantan napi dalam kasus pencurian sarang burung walet, yang pernah ditangani Novel Baswedan saat ia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Bengkulu, bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Mereka meminta kasus penganiayaan yang dituduhkan dan diduga melibatkan penyidik KPK saat ini, Novel Baswedan, pada 2004 bisa diselesaikan.
Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan belum mendapat informasi mengenai upaya tersebut.
"Saya belum mendengar informasi terkait dengan hal itu. Namun saya kira untuk Novel Baswedan, bagi KPK, tentu sangat concerned dengan segala upaya serangan terhadap Novel, khususnya serangan air keras yang terjadi April lalu,” kata Febri Diansyah, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.
Kemarin, keempat mantan napi kasus pencurian sarang burung walet tersebut, Dedi Nuryadi, M. Rusli, Doni Rizal Siregar, dan Irwansyah Siregar, mengaku telah mengirim surat kepada Jokowi dan berharap Presiden menerima mereka.
Pada 2016 Kejaksaan Agung menghentikan kasus ini karena tak ada saksi yang melihat kasusnya. Kasus Novel Baswedan itu kembali diungkit-ungkit pada 2012 ketika Novel menjadi penyidik KPK dan sedang mengusut kasus korupsi pengadaan simulator surat izin mengemudi di Korps Lalu Lintas Mabes Polri yang menjerat bekas Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
Sumber: Berbagai Sumber