Jakarta, harian Umum - Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto mengkritik besarnya hutang negara pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya Hutang yang mencapai 7 kali lipat dibandingan pemerintah orde baru adalah hal yang memprihatinkan di era pemerintahan Jokowi.
“ Hutang negara yang sudah sampai USD 340 miliar. Kalau ditanya kepada Presiden atau Menteri Keuangan kapan itu akan lunas, tidak ada yang tahu mengenai itu,” ucap Tommy di Graha Granadi, Jakarta Selatan pada Senin, 19 Februari 2018.
Tommy menambahkan kebijakan Jokowi terkait infrastruktur. Menurut dia, gencarnya pembangunan infrastruktur tersebut menjadi penyebab utama meningkatnya utang luar negeri.
Mengenai partai yang diusungnya ia bisa menduduki kursi pemerintahan dalam Pemilu Legislatif 2019 nanti. Partai Berkarya, diharapkan bisa mengarahkan badan eksekutif untuk mengontrol anggaran negara dan daerah dengan baik.
“Program-program APBN dan APBD harus pro rakyat kecil, bukan hanya segelintir orang yang ada,” kata Tommy.
Partai Berkarya yang dipimpin Tommy Soeharto dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2019. Partai itu mendapat nomor urut 7 dalam undian yang berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta pusat, Minggu, 18 Februari 2018.(tqn)