Siduarjo, Harian Umum - Sebanyak 102 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan pesantrennya yang ambruk saat mereka sedang salat Ashar, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15:00 WIB
Reporter TVOne dari lokasi kejadian, Selasa (30/9/2025) pagi melaporkan, hingga kini belum evakuasi masih terus dilakukan karena diyakini masih banyak santri yang maihh terjebak di bawah reruntuhan.
"Sebanyak 102 korban telah berhasil dievakuasi, dan seorang dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Saksi korban yang berhasil dievakusii mengatakan, sebelum bangunan runtuh, mereka mendengar suara berderak yang cukup keras, sehingga sempat menimbulkan kekhwatiran.
Dan benar saja, bangunan itu kemudian runtuh.
Dikutip dari kompas.com, Pengasuh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, KH. Abdul Salam, mengatakan, bangunan yang ambruk sedang dalam proses pembangunan. Bahkan sebelum bangunan itu ambruk, sejak pagi hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB masih dilakukan aktivitas pengecoran.
Korban yang berhasil dievakuasi dilarikan ke Rumah Sakit Notopuro Sidoarjo dan RS Siti Hajar.
Korban meninggal tercatat bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15), warga Kalianyar Kulon, Gang 9 No 5, Kelurahan Pabean, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya. Ibrahim telah dibawa pulang dari rumah sakit menuju kediaman keluarganya.
Hingga kini belum diketahui apa penyebab ambruknya bangunan pesantren tersebut karena aktivitas evakuasi masih terus beranggsung, akan tetapi diduga ada kesalahan konstruksi oleh pelaksana proyek tersebut. (rhm)