Jakarta, Harian Umum – Dunia digital, dengan segala kemudahannya, telah menjadi lanskap yang berbahaya, sekaligus menjadi ancaman baru yang sangat canggih yang berpotensi menguras rekening bank di seluruh Amerika Serikat dan di negara lain.
Untuk itu, Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan peringatan serius bagi para pengguna WhatsApp, karena Badan Investigasi Utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat tersebut telah mendeteksi adanya modus penipuan baru yang memanfaatkan fitur berbagi layar (share screen) di WA.
Konon, modus ini disebut marak tak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi juga India dan banyak negara lain,, termasuk Indonesia.
"FBI meminta pengguna aplikasi pesan instan (milik Meta) tersebut lebih waspada agar tidak menjadi korban," kata Forbes seperti dikutip Rabu (1/10/2025).
Fitur share screen WhatsApp memungkinkan pengguna membagikan tampilan layar ponsel kepada lawan bicara, baik sebagian aplikasi maupun keseluruhan aktivitas layar. Jika diaktifkan, informasi sensitif seperti kata sandi, kode OTP, detail pembayaran, hingga pesan pribadi bisa terlihat jelas oleh pihak lain.
Menurut FBI, penipu memanfaatkan celah ini dengan teknik rekayasa sosial (social engineering). Dalam skema yang disebut phantom hacker scam, korban awalnya dihubungi melalui telepon atau pesan yang mengatasnamakan bank. Dengan alasan akun sedang diretas, korban diarahkan memindahkan uang ke rekening "aman" dan diminta melanjutkan komunikasi via panggilan WhatsApp.
Di aplikasi tersebut, penipu kemudian meminta korban mengaktifkan fitur share screen. Begitu layar terbuka, pelaku dapat memantau seluruh aktivitas ponsel korban secara real-time, termasuk mengakses data perbankan.
"Cukup satu klik salah, dan mereka bisa melihat segalanya di layar smartphone Anda," tulis FBI seperti dikutip Forbes.
Dengan akses tersebut, penipu bisa mengambil alih akun, menguras saldo rekening, hingga menyalahgunakan data pribadi.
Berikut cara menghindari penipuan dengan modus ini:
1. Untuk melindungi diri dari modus share screen WhatsApp, pengguna disarankan untuk: Memverifikasi identitas penelepon melalui jalur resmi sebelum menanggapi.
2. Menggunakan fitur share screen hanya dengan kontak terpercaya.
3. Mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) pada aplikasi perbankan maupun WhatsApp.
4. Nonaktifkan instalasi aplikasi dari sumber tak dikenal di ponsel Android.
5. Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan.
6. Edukasi keluarga, terutama orang tua, yang sering jadi target penipu.
7. Segera hubungi bank untuk membekukan rekening jika data finansial terlanjur bocor. Blokir nomor mencurigakan dan laporkan ke pihak berwenang (di Indonesia bisa ke situs polisi siber atau call center terkait).
Hal yang sebaiknya tidak dilakukan
1. Jangan menjawab telepon dari nomor asing atau mencurigakan, apalagi jika terkesan mendesak.
2. Jangan pernah share screen WA saat membuka aplikasi finansial, seperti mobile banking, dompet digital, atau aplikasi pinjaman online.
3. Ada baiknya untuk tidak membagikan layar sama sekali ke orang asing atau tidak dipercaya.
4. Jangan tergesa-gesa mengikuti instruksi penelepon yang mengaku dari bank, e-commerce, atau layanan resmi.
(man)