Jakarta, Harian Umum - Tiga Ormas Islam, yakni Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), dan Persaudaraan Alumni 212 (Persada) akan kembali menyelenggarakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada tanggal 2 Desember 2025.
"Kali ini temanya Selamatkan Indonesia Dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah," ujar ketua Steering Commitee (SC) Reuni 212, Ahmad Shabri Lubis yang juga merupakan ketua umum Persada.
Ia menjelaskan, reuni kali ini tetap diselenggarakan di Monas, akan tetapi waktunya diubah, karena jika pada reuni-reuni tahun lalu acara diselenggarakan mulai subuh hingga sekitar pukul 09.00 WIB, kali ini sejak setelah magrib hingga larut malam.
Soal perubahan jam penyelenggaraan ini dijelaskan Hanif Alatas, organizing commitee (OC) Reuni 212.
"Penyelenggaraan tahun ini diubah waktunya dari ba'da magrib, karena tanggal 2 Desember 2025 jatuh pada hari Selasa atau jam kerja, sehingga agar tidak mengganggu kerja para mujahid dan mujahidah yang ingin ikut hadir, maka jamnya disesuaikan," katanya.
Soal susunan acara, Ketua Umum FPI Habib Muhammad yang juga bertindak sebagai OC, menjelaskan bahwa acara akan dibuka dengan salat magrib berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan ayat Al Quran, dan pembacaan salawat.
Acara dilanjutkan dengan salat isya berjamaah, dan kemudian orasi oleh para tokoh yang diundang untuk hadir.
"Habib Rizieq Shihab insya Allah hadir Kita juga mengundang Bapak Presiden Prabowo Subianto dan para menteri serta pejabat terkait, seperti Menteri Agama, wakil Menteri Agama, Gubernur DKI Jakarta, dan lain-lain," katanya.
Ia memberitahu kepada para mujahid dan mujahidah yang ingin hadir, dapat memasuki Monas melalui pintu tenggara yang berada di dekat Stasiun Gambir, juga dari pintu di dekat Patung Kuda, dan dari pintu Timur.
"Soal peserta yang akan hadir, kami belum bisa perkirakan, tapi bisa ribuan orang, bahkan kalau keinginan kami, yang hadir jutaan orang," katanya.
Habib Muhammad memastikan bahwa kegiatan ini tidak ada unsur politik.
"Karena tahun ini maupun tahun depan kan tidak ada agenda politik seperti Pemilu. Jadi, ini murni acara yang spiritnya sama seperti Aksi 212 pada tanggal 2 Desember 2026, yakni spirit persatuan, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah," katanya. (rhm)






