Jakarta, Harian Umum - Dua purnawiran jenderal ditengarai ada di balik bandara PT Indonesia Morowali Industri Park (IMIP) yang dikabarkan tidak berada di bawah kontrol pemerintah dan diduga ilegal.
Pasalnya, kedua purnawirawan tersebut ada dalam jajaran petinggi salah satu pemilik perusahaan yang bergerak di pertambangan nikel tersebut.
Dikutip dari situs https://imip.co.id/iprt/, Rabu (26/11/2025), founding fathers PT IMIP adalah PT BintangDelapan Mineral (BDM), dan PT IMIP merupakan cikal bakal dari lahirnya kawasan Industri IMIP di Marowali, Sulawesi Tengah..
PT BDM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel di Blok Bahodopi, Marowali. Perusahaan ini kemudian menggandeng Shanghai Decent Investment (Group), perusahaan swasta China yang bergerak di industri baja tahan karat dan nikel.
Namun, menurut imip.co.id/helpie_faq/pertanyaan-3/, ada tiga perusahaan pemilik saham PT IMIP, yaitu:
1. Shanghai Decent Investment (Group) sebesar 49,69%;
2. PT Sulawesi Mining Investment sebesar 25%; dan
3. PT Bintang Delapan Investama sebesar 25,31%.
Data dari https://mineral.bintangdelapan.com/about/ menunjukkan, PT BDM merupakan anak perusahaan Bintang Delapan Group yang didirikan pada tahun 2006.
PT Bintang Delapan Investama menurut kabar juga be re ada di bawah bendera BintangDelapan Group.
Tidak ditemukan data-data jajaran komisaris maupun direksi pada website PT BDM maupun BintangDelapan Group, akan tetapi dalam laporan khusus Mongabay.co.id yang ditulis Cristopel Paino dan Sapariah Saturi pada 2014, diungkap bahwa ada sejumlah purnawirawan TNI berpangkat jenderal yang duduk di level tertinggi perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta itu.
Di antara mereka ada Letnan Jenderal (Purn) SP yang menduduki jabatan presiden komisaris Bintang Delapan Grup, dan Mayor Jenderal (Purn) HS yang menjabat sebagai Presiden Komisaris Bintang Delapan Investama
Ketika dimintai tanggapannya, Amir mengakui kalau ia juga telah mendengar ada nama Letjen (Purn) SP di balik IMIP.
"Ini salah satu bukti lagi bahwa hampir di setiap kerjasama antara investor lokal dengan investor asing, ada keterlibatan purnawirawan TNI,' katanya di Jakarta, Rabu (25/11/2025).
Ia mengaku prihatin karena purnawirawan yang terlibat dalam perkara-perkara seperti ini ada yang merupakan senior Presiden Prabowo, rekan senagjayannya, dan juniornya.
"Tapi meski ini bisa menjadi kendala psikologis bagi Prabowo untuk bertindak, tapi dalam kasus bandara IMIP misalnya, karena ini menyangkut kedaulatan dan wibawa negara, dia harus bertindak tegas, tanpa kompromi, karena ini pelanggaran berat terhadap prinsip dasar pengelolaan wilayah udara dan perbatasan negara," katanya.
Untuk diketahui, keberadaan bandara IMIP diketahui saat latihan gabungan TNI pada 19-20 November 2025 lalu di Morowali.
Dalam podcast dengan Forum Keadilan TV pada Selasa (25/11/2025), peneliti bidang pertahanan Edna Caroline Pattisina mengatakan, Bandara IMIP yang berada dalam Kawasan IMIP telah beroperasi sejak 2019, akan tetapi selama itu di bandara itu tidak ada Bea Cukai dan Imigrasi, bahkan aparat negara, termasuk aparat keamanan, tidak bisa masuk.
Atas keberadaan bandara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin menegaskan bahwa tidak boleh ada negara di dalam negara.
Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Rabu (26/11/2025), Bandara IMIP dikelola secara swasta, tetapi beroperasi di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU).
Bandara ini memiliki kode ICAO WAMP dan IATA MWS dengan kelas bandara dikategorikan sebagai 'Non-Kelas', dengan status operasi 'Khusus' dan penggunaan 'Domestik'.
Kemenhub menyebut, otoritas bandara IMIP berada di bawah Otoritas Bandara Wilayah V Makassar.
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, pada 2024, Bandara IMIP mencatat 534 pergerakan pesawat dengan sekitar 51.000 penumpang. Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.890 meter dengan lebar 30 meter.
Bandara IMIB memiliki daya dukung landasan atau PCN berada di level 68/F/C/X/T. Selain itu, apron bandara juga dibangun sama dengan ukuran 96 × 83 meter, dan daya dukung yang sepadan (PCN 68/F/C/X/T).
Untuk keamanan pendaratan, Bandara IMIP memiliki runway strip seluas 2.010 × 300 meter. (rhm)






