Jakarta, Harian Umum- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta batal mengerjakan empat dari 15 proyek pembangunan Puskesmas pada 2018 ini, karena terganjal masalah lahan.
"Dari keempat Puskesmas itu, tiga di antaranya berlokasi di Jakarta Timur, dan satu di Jakarta Pusat," jelas Kepala Dinkes DKI Koesmedi Priharto, Rabu (14/3/2018), dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD DKI di Gedung Dewan, Jakarta Pusat.
Ketiga Puskesmas yang batal dibangun di Jakarta Timur adalah Puskesmas Pulo, Puskesmas Setu dan Puskesmas Ciracas.
Satu Puskesmas yang batal dibangun di Jakarta Pusat adalah Puskesmas Gambir.
Koesmedi menjelaskan, Puskesmas Pulo batal dibangun karena lahan seluas sekitar 150 m2 yang akan digunakan untuk membangunnya, berada dalam area kantor Kelurahan Pulo.
"Semula kantor kelurahan akan pindah, tapi tak jadi," katanya.
Puskesmas Setu tak dapat dibangun karena lahan untuk pembangunannya merupakan jalur hijau, sehingga setelah bangunan dibongkar, maka tak dapat dibangun lagi.
Puskesmas Ciracas batal dibangun karena lahan yang akan digunakan merupakan lahan milik Dinas UMKM.
"Tadinya lahan itu mau diserahkan, tapi tak jadi," jelas Koesmedi lagi.
Puskesmas Gambir batal dibangun karena luas lahan yang akan digunakan tidak sesuai dengan yang tertera di sertifikat lahan tersebut.
Koesmedi tidak menjelaskan berapa nilai proyek setiap Puskesmas itu, namun ia menjelaskan kalau nilai proyek 15 Puskesmas yang diagendakan dibangun tahun ini mencapai Rp100 miliar.
"Pembatalan pembangunan keempat Puskesmas itu telah dilaporkan ke Wagub," jelasnya. (rhm)