Taiwan, Harian Umum - Gempa bumi terbesar di Taiwan dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, Rabu (3/4/2024) pagi waktu setempat menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai lebih dari 900 orang.
Sementara itu, dengan magnitudo 7,7 itu juga membuat 50 pekerja yang sedang melakukan perjalanan dengan minibus menuju sebuah hotel di taman nasional, hilang.
Tak hanya itu, beberapa bangunan menjadi miring pada sudut yang berbahaya di daerah pegunungan Hualien yang jarang penduduknya, dekat dengan pusat gempa yang melanda di lepas pantai sekitar pukul 08.00 pagi (0000 GMT) dan memicu tanah longsor yang masif.
Dilansir dari Reuters, Linda Chen, 48 tahun, mengatakan bahwa apartemennya di pusat kota Hualien mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi sebelumnya pada tahun 2018 sehingga mereka harus pindah rumah.
Namun, blok apartemen barunya juga rusak akibat gempa bumi terakhir.
"Kami khawatir rumah itu bisa runtuh kapan saja. Kami pikir kami sudah pernah mengalaminya sekali di Hualien dan tidak akan menimpa kami lagi, karena Tuhan pasti adil," katanya.
Gempa melanda pada kedalaman 15,5 km (9,6 mil), tepat ketika orang-orang sedang menuju ke tempat kerja dan sekolah, memicu peringatan tsunami untuk Jepang bagian selatan dan Filipina yang kemudian dicabut. .
Otoritas pemadam kebakaran mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 70 orang yang terjebak di terowongan dekat kota Hualien, termasuk dua orang Jerman.
Namun mereka telah kehilangan kontak dengan 50 pekerja yang berada di dalam empat minibus yang sedang menuju ke sebuah hotel di sebuah taman nasional, Taroko Gorge, kata mereka, dan tim penyelamat sedang mencari mereka. (man)