Amerika Serikat, Harian Umum - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dari Gedung Putih mendeklarasikan hari nasional untuk mengenang korban dari rezim komunisme, pada Selasa (7/11/2017) waktu setempat.
Deklarasi itu menandai 100 tahun Revolusi Bolshevik di Rusia seperti dilansir dari AFP, Rabu (8/11/2017), deklarasi tersebut dibuat sehari sebelum kunjungan Trump ke China, dalam safarinya selama 12 hari di Asia. China merupakan negara komunis sejak 1949. China telah menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS.
"Selama seabad, rezim komunisme di seluruh dunia telah membunuh lebih dari 100 juta orang. Aksi eksploitasi, kekerasan, kerusakan sudah banyak yang tak terhitung," kata Trump dalam sebuah pernyataan nya.
"Hari ini, kami mengingat korban meninggal dan semua yang terus menderita di bawah komunisme," tambahnya.
Sebelumnya, Trump menyebut Presiden China, Xi Jinping, sebagai temannya, dan memujinya karena dianggap membantu menghadapi ancaman Nuklir dari Korea Utara.
Korea Utara dan perdagangan akan menjadi topik utama dalam pertemuan Trump dan Xi, di China, pada Rabu (8/11/2017). Melalui sambungan telepon, Xi pernah menyatakan keinginannya untuk bekerjasama dengan Trump. Kerja sama itu terkait cetak biru pengembangan masa depan hubungan China dan AS.(tqn)