Sambas, Harian Umum - Guna membentuk Forum Komunikasi Keamanan dan Keselamatan Laut (Forkom Kamkesla), Bakamla RI bekerjasama dengan Pemkab Sambas menggelar rapat koordinasi di Hotel Sambas Indah, Kab. Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (16/11/2017).
Menurut Direktur Kerja Sama, Sandi, S.H.,M.H Forkom Kamkesla merupakan konsekuensi Bakamla RI terhadap tanggung jawab tugas pengamanan perairan Indonesia yang diemban. Dalam melaksanakan tugas itu Bakamla RI tidak bisa mengerjakan sendiri, perlu kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak.
Nantinya forum itu diharapkan dapat menjadi sarana silaturahmi, tukar pikiran, dan tukar informasi. Untuk itu perlu adanya kesepakatan terlebih dahulu dari semua pihak yang hadir sebagai perwakilan dari instansi masing-masing sebelum Bakamla RI menindaklanjuti dan menjalankan gagasan tersebut.
Hal yang sama dikatakan Asisten II Bidang Administrasi dan Pembangunan Pemkab Sambas Ir. Uray Santoso. Ia menegaskan perlunya ada rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap laut dengan segala potensi yang dimilikinya dan permasalahan yang menyertainya untuk diselesaikan bersama. Jangan sampai setelah terjadi hal-hal buruk baru bergerak. Semua itu harus dipikirkan oleh semua instansi terkait, himbaunya.
Uray menambahkan jangan biarkan Badan Keamanan Laut bekerja sendiri, harus kita bantu, ujarnya. Nelayan juga perlu diberdayakan untuk berpartisipasi menjaga keamanan laut. Persatuan nelayan di titik titik yang ada bisa difungsikan, katanya.
Harapannya juga, jika ada fasilitas yang diberikan untuk mendukung kegiatan tersebut, bisa difungsikan sesuai peruntukannya. Lebih lanjut ditegaskan pula dukungannya terhadap pembentukan forkom kamkesla yang digagas Bakamla RI ini.
Begituhpun dengan nada yang sama Kasubdit Kerja sama Dalam Negeri Kolonel Kav. M. Irawadi, S.E. berbagi wawasan melalui paparan yang disampaikannya. Dijelaskannya tentang tupoksi Bakamla RI, bahwa laut Indonesia yang begitu luas dengan ancaman dan tantangan yang ada membutuhkan penjaga laut semacam Coast Guard yang bersinergi dengan instansi dan mitra maritim terkait.
Ia menekankan perlu sinergi dengan berbagai komponen untuk mewujudkan keamanan keselamatan laut, salah satunya dalam bentuk forum komunikasi, yang sangat mendesak, sangat penting, dan bisa memberikan kemashlahatan bersama.
Kadis Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Sambas Ir. Ilham Sehan mengaminikan pendapat ketiga orang nara sumbernya. Ia menyatakan gagasan yang disampaikan pada rakor ini sangat tepat. Menurutnya, keterbatasan yang ada harus dikelola dengan baik dengan melibatkan institusi terkait.
Ide Bakamla untuk bekerja sama dengan Pemda Sambas seperti menjawab kebutuhan saat ini,.yang mengharapkan adanya pihak untuk mengkoordinor pengamanan, guna mengantisipasi konflik horisontal di daerah pesisir terkait pemakaian alat tangkap yang dilarang. Oleh karenanya gagasan ini dapat menjadi wadah bagi dinas perikanan untuk bergerak.
Ilham menyatakan sangat mendukung dibentuknya forum komunikasi dalam rangka pengamanan dan keamanan daerah pesisir kab sambas.
Menyusul tercapainya kesepakatan tersebut, Bakamla RI telah membuat konsep kepengurusan yang melibatkan Basarnas sintete, bea cukai, imigrasi PPN, Kodim Singkawang, bagian ops polres sambas, kejaksaan negeri, satwas sdkp, posda sambas, kesbangpol, kominfo, pos au, satpol pp, ksop, dll. Selaku penasehat adalah Kepala Bakamla RI dan Forkopimda Kab Sambas.
Selaku ketua adalah Sekda Kab. Sambas, sekretaris yaitu Kadis PPKH dan Kepala SPKKL Sambas. Hal-hal lain atau adanya perubahan akan diacarakan pada kesempatan lain. Di akhir acara peserta yang hadir menandatangani berita acara pembentukan forum komunikasi keamanan keselamatan laut yang telah disepakati hari ini.(rls)