Jakarta, Harian Umum- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyambut baik pembangunan skybridge di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena diyakini dapat mengatasi kemacetan dan kesemrawutan di kawasan itu.
"(Pembangunan skybridge) itu bagus, karena merupakan salah satu upaya Pemprov untuk mengatasi permasalahan di Tanah Abang," katanya kepada harianumum.com di gedung Dewan, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).
Ketika ditanya apakah pembangunan itu dapat mengatasi kemacetan dan kesemrawutan yang setiap hari terjadi di Tanah Abang? Politisi Gerindra ini membenarkan.
"Kalau (setelah dibangun) ada kontrol yang kuat, saya rasa bisa," katanya.
Ia mengimbau kepada pendukung mantan Gubernur Ahok yang pernah mempersoakan kebijakan Gubernur Anies Baswedan menutup Jalan Jatibaru Raya dalam rangka penataan kawasan Tanah Abang, bahkan melaporkannya ke polisi, agar tidak sembarangan dalam bertindak dan berkomentar.
"Kalau mau komentar, pakai data, jangan pakai dendam kekalahan (Ahok-Djarot dari Anies-Sandi saat Pilkada Jakarta 2017)," katanya.
Seperti diketahui, dalam rangka menata kawasan Tanah Abang dari kesemrawutan oleh pedagang kaki lima (PKL) dan angkutan umum, Anies menutup sebagian Jalan Jatibaru Raya, serta mengoperasikan Busway Explorer.
Kebijakan ini diributkan pendukung Ahok karena dinilai membuat kawasan Tanah Abang semakin macet dan semrawut, bahkan Sekjen Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian pada 22 Februari 2018 melaporkan Anies ke polisi dengan tudingan telah melangar pasal 12 UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, karena penutupan itu dinilai telah mengganggu fungsi jalan.
Tak hanya itu, Ombudsman RI pun turun ke lapangan untuk melakukan kajian, dan pada Maret 2018 mengeluarkan sejumlah rekomendasi karena menilai penutupan jalan itu mengindikasikan telah terjadinya malaadministrasi oleh Anies. Salah saru rekomendasi yang diberikan adalah membuka jalan itu dalam waktu 60 hari.
Habiskan biaya Rp35 miliar
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan, Kamis (2/8/2018), mengatakan kalau pembangunan konstruksi skybridge atau jembatan layang multiguna itu akan dilakukan mulai Jumat ini.
Proses konstruksi akan dimulai dengan penggalian tiang pancang dan pengiriman bahan material ke lokasi. Dengan dibantu Pemerintah Kota Jakarta Pusat, sosialisasi pembangunan ini akan dilakukan, antara lain dengan pemasangan spanduk.
"Jadi, besok (hari ini, red) kita akan mulai dengan nyiapin dudukannya dulu, persiapkan bahannya, rangkanya. Besok (hari ini, red) juga akan ada spanduk pemberitahuan, sosialisasi," kata Yoory saat dihubungi wartawan.
Rangka baja skybridge telah dikerjakan di pabrik dan rencananya akan dikirim ke lokasi pada 10 Agustus 2018. Skybridge akan menghubungkan Blok G Pasar Tanah Abang dengan Stasiun Tanah Abang yang berjarak sekitar 400 meter.
Pembangunan dibagi dalam 4 zona, yakni zona a, b, c, dan d. Zona pertama berada di sekitar Blok G Pasar Tanah Abang. Zona berikutnya mengarah hingga ke Stasiun Tanah Abang. Jarak dari satu zona ke zona lainnya sekitar 100 meter. Pengerjaan dilakukan secara bertahap, di mana tahap pertama dimulai dari zona a. Satu zona dikerjakan selama 10 hari.
Yoory mengatakan, ada lebih dari 300 pedagang yang berada di 4 zona tersebut. Saat pengerjaan nantinya, pedagang di zona yang terdampak akan dipindahkan ke zona yang tidak terdampak.
"Pertengahan Oktober mudah-mudahan (pembangunan skybridge) sudah selesai," ujar Yoory.
Pembangunan skybridge Tanah Abang menghabiskan biaya Rp 35 miliar,. Dana diambil dari anggara PD Sarana Jaya dengan lelang yang dimenangkan PT Amarta Karya. (rhm)