Jakarta, Harian Umum - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dikritik Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Anthony Budiawan karena menyebut bahwa kurs rupiah sangat stabil dan menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terbaik di dunia.
"Pernyataan (Gubernur) BI itu bagaikan pernyataan buzzer karena tidak didukung data," cetus Anthony melalui pesan WhatsApp, Selasa (18/6/2024).
Ia membeberkan fakta kalau perkembangan kurs rupiah terhadap dolar AS merupakan salah yang terburuk dibandingkan dengan mata uang beberapa negara lainnya sejak awal tahun hingga sekarang (year to day/YTD).
Berikut data YTD beberapa negara yang diberikan Anthony:
1. Kurs INR (Rupee India) melemah 0,28 persen
2. Kurs VND (Dong Vietnam) melemah 3,88 persen
3. MYR (Ringgit Malaysia) melemah 2,68 persen
4. SGD (Dolar Singapura) melemah 2,57 persen
5. THB (Baht Thailand) melemah 6,88 persen
6. IDR (Rupiah Indonesia) melemah 6,58 persen.
Pernyataan bahwa kurs rupiah sangat stabil dan menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terbaik di dunia, dikatakan Perry pada Jumat (14/6/2024), untuk menanggapi kurs rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS sehingga tembus Rp16.300/dolar AS
Bahkan pada penutupan perdagangan Jumat (14/6/2024), kurs rupiah terkoreksi tajam hingga 142 poin atau 0,87% dari penutupan Kamis, sehingga bertengger di level Rp16.412/dolar AS.
Investing bahkan melaporkan bahwa pada perdagangan hari itu rupiah bergerak di kisaran Rp16.283 hingga Rp16.487 per dolar AS.
Dalam perdagangan pekan lalu, menurut Bloomberg, rupiah telah terkoreksi 1,33%.
“Kan stabil. Itu salah satu yang terbaik di dunia. Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia,” kata Perry di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Meski begitu, Perry mengakui pihaknya akan melakukan langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
“Banyak yang kita lakukan, antara lain Intervensi, kemudian menarik Portofolio asing ke dalam negeri sudah, IHGS. Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi oleh presiden,” katanya..
Perry lalu meminta nilai tukar yang menyentuh Rp 16.300 per dolar itu dilihat dari akhir tahun 2023 lalu. Saat itu, nilai tukar Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lain.
”Bandingkan dengan Korea, bandingkan dengan peso (Filipina), bandingkan dengan bahkan Thailand, bandingkan dengan jepang. Kita depresiasi adalah paling termasuk yang rendah dan stabil,” tutupnya. (rhm)