Jakarta, Harian Umum -- Pasukan Israel membajak Kapal Madleen, kapal yang dinaiki aktivis kemanusiaan asal Swedia Greta Thunberg dan 11 aktivis lain yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina.
Pembajakan itu antara lain diketahui melalui unggahan videonya sebelum pembajakan itu terjadi.
"Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia. Jika kalian melihat video ini, kami sudah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh tentara pendudukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel. Saya serukan kepada semua teman, keluarga, dan kamerad untuk menekan pemerintah Swedia untuk melepaskan saya dan yang lainnya segera," kata Greta seperti dikutip CNN, Senin (9/6/2025).
Sebelum video itu viral, Kapal Madleen sempat dilaporkan hilang kontak sesaat sebelum memasuki perairan Gaza.
Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC) melaporkan militer Israel menaiki kapal itu dan saat ini komunikasi dengan kapal itu terputus.
FFC mengunggah update terkini soal Madleen di Telegram pada Senin (9/6/2024) dini hari waktu setempat. Dalam unggahan itu tampak anggota kru duduk di dalam kapal mengenakan jaket pelampung dan mengangkat tangan ke atas.
Namun, dalam gambar tersebut tak terlihat Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel mencegat Madleen dan memaksa semua orang di dalam kapal mematikan telepon.
Dalam unggahan sebelumnya, FFC menyatakan Madleen diserang di perairan internasional.
"Quadcopter mengelilingi kapal, menyemprot dengan zat seperti cat putih. Komunikasi terputus, dan suara-suara mengganggu terdengar dari radio," kata menurut FFC seperti dikutip CNN.
Sebelumnya, Jerusalem Post melaporkan kalau Israel takkan membiarkan Kapal Madleen memasuki Gaza, dan untuk itu Israel telah menyiapkan pasukan elite angkatan lautnya, Shayetet 13, untuk mengintai dan menyerbu kapal itu..
"Israel memperkirakan kapal Flotila Gaza Merdeka akan merapat di Gaza pada senin pukul 02.00 dini hari," kata Jerusalem Post.
Selain Greta, aktivis lain yang ikut dalam kapal itu antara lain anggota parlemen Eropa Rima Hassan dan aktor Game of the Thrones Liam Cunningham. (man)