Jakarta, Harian Umum - Sebuah jjajak pendapat yang dilakukan pada 13-16 Juni lalu oleh YouGov/Economist mengungkap kalau mayoritas warga Amerika Serikat (AS) menolak keterlibatan negaranya dalam konflik Israel-Iran.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (20/6/2025), jumlah warga AS yang menolak negaranya terlibat konflik Iran-Israel mencapai 60 persen, sementara 16 persen mengatakan, dirinya berpikir bahwa negaranya perlu bergabung dalam konflik itu, dan 24 persen mengatakan “tidak yakin” negaranya harus terlibat dalam konflik tersebut.
"Mereka yang menentang keterlibatan AS dalam konflik itu, termasuk para pendukung Partai Republik yang mengusung Donald Trump sebagai presiden," kata Middle East Monitor.
Sementara itu The Guardian pada Rabu (18/6/2025) melansir, 53 persen pendukung Partai Republik tidak ingin AS terlibat konflik. Bahkan dalam survei itu disebutkan bahwa hanya 23 persen pendukung Partai Republik yang ingin AS terlibat di konflik Israel-Iran, dan 24 persen suara lainnya menyatakan “tidak yakin”.
Dii kalangan Partai Demokrat, dari jajak pendapat terungkap kalau 65 persen politisi di partai itu menyatakan tidak ingin AS terlibat di konflik itu, sementara 15 persen mengatakan setuju militer AS terlibat dalam konflik Israel-Iran, dan 20 persen memberikan suara “tidak yakin”.
Ada 61 persen warga AS yang merupakan kalangan independen, memiliki keinginan sama agar negaranya tidak terjun ke konflik Israel-Iran, dan hanya 11 persen kalangan independen yang menyatakan AS perlu terlibat di konflik itu, dengan 28 persen lainya “tidak yakin”.
Masih dari sumber yang sama, 56 persen warga berpendapat, AS harus terlibat dalam negosiasi dengan Iran terkait program nuklir, sementara 18 persen warga menyatakan, AS tidak perlu melakukannya.
“Jumlah yang sama dari Partai Demokrat (58 persen) dan Partai Republik (61 persen) mengatakan bahwa AS harus terlibat dalam negosiasi,” bunyi keterangan survei. (man)







