Jakarta, Harian Umum - Telah satu tahun Perumda PAM Jaya lakukan pengendalian air minum secara berdikari di Jakarta. Awalnya pengendalian air minum sepanjang 25 tahun dilaksanakan oleh dua partner swasta, yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta.
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan, beberapa hal yang telah dilaksanakan perseroan saat pengendalian air minum diambil pindah. Tahapan pertama, PAM Jaya lakukan peninjauan pada operasional pertama secara berdikari pada Rabu, 1 Februari 2023. Ke-2 , PAM Jaya buka katup pemisah (boundary valve) di antara daerah barat dengan timur Jakarta sejumlah 1.000 mm.
Katup pemisah ini dibuka untuk menambahkan supply air dari daerah Timur Ciliwung ke Barat Ciliwung. Awalnya sepanjang 25 tahun, katup pemisah itu ditutup untuk batasi daerah barat dan timur yang diatur oleh partner swasta.
"Telah kami membuka pada tanggal 28 Februari 2023 dan ini dilaksanakan untuk pastikan pengimbangan peruntukan air di antara barat dan timur Jakarta," tutur Arief saat dialog Balkoters Talks 2024 bertema 'Setahun PAM Jaya Reborn' di Balai Kota DKI, Selasa (27/2/2024).
Arief meneruskan, tahapan ke-3 PAM Jaya membuat Instalasi Pemrosesan Air (IPA) Buaran III di Jakarta Timur memiliki 3.000 liter per detik. Pembangunan yang dibuat pada 12 April 2023 ini ikut didatangi oleh Kepala BP BUMD DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono dan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta.
Tidak stop di situ, PAM Jaya resmikan reservoir komunal di Duri Kosambi, Jakarta Barat pada 15 Juni 2023. Pembangunan reservoir ini dipandang seperti salah satunya jalan keluar atas masalah masyarakat yang kesusahan mendapatkan air bersih, karena pemukimannya jauh dengan pompa besar PAM Jaya.
"Ini kami membuat tempat penampungan air kecil setiap daerah paling jauh dari pompa, dan kesuksesan ini kami roll out. Kesuksesannya ialah sekarang ini kami dapat mengatur kebocoran air di Duri Kosambi yang saat itu secara NRW (tingkat kebocoran air) capai 40 %, sekarang ini cuman satu digit cuma enam %," ucapnya.
Selanjutnya cara ke-4, PAM Jaya melangsungkan Jakarta Water Hero Award 2023 di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas Jakarta Timur pada Selasa, 20 Juni 2023. Dalam peristiwa ini PAM memberi penghargaan ke 13 perusahaan yang memiliki komitmen memakai air perpipaan untuk jaga lingkungan.
"Salah satunya tujuan penyelenggaran Jakarta Water Hero ini untuk lakukan publikasi dan mengkampanyekan, sesungguhnya pakailah air perpipaan. Acara ini kami bidik di bidang industri, karena eksplorasi air tanah harus dikurangkan dan percayai sumber air ke PAM Jaya," terangnya.
Selanjutnya cara ke-5, PAM Jaya resmikan reservoir komunal di empat titik Jakarta Utara, yaitu Waduk Pluit, Taman Sari, Cilincing dan Marunda pada 4 Oktober 2023. Pembangunan empat reservoir komunal ini berkaca pada project reservoir komunal di Duri Kosambi, Jakarta Barat yang sudah dilakukan pada 15 Juni 2023.
"Salah satunya tugas rumah kami sekian tahun lalu, Rusun Marunda itu selalu memiliki masalah suplai airnya. Di saat reservoar dibuat dan disamakan kemampuannya, Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada keluh kesah," ungkapkan Arief.
Seterusnya cara ke enam, PAM Jaya mengawali pembangunan IPA Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 4 November 2023. Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ikut datang dalam project itu.
"Ini telah jalan proyeknya, semoga kami tuntaskan proyeknya pada tahun 2024 akhir atau 2025 awalnya," paparnya.
Lantas cara ke-7 , Arief mengawali pembangunan IPA Karian dengan mengikutsertakan Kementerian Tugas Umum dan Perumahan Masyarakat (PUPR) RI. Koordinir dilaksanakan untuk pastikan supaya project pembangunan ini tidak melar dari sasaran yang diharap, apalagi Pemerintah provinsi DKI Jakarta menarget 100 % service perpipaan dapat direalisasikan pada 2030 kedepan.
"Jadi untuk pastikan okupansi keperluan air di Jakarta sampai 2030 bisa diestimasikan sama sesuai keperluannya," katanya.
Selanjutnya cara ke-8, PAM melaunching Call Center 1500-223, sebagai pusat service untuk pelanggan pada 10 November 2023. Nomor aduan pelanggan ini di-launching untuk pastikan, jika semua service air perpipaan tak lagi digenggam dua partner swasta tapi cuma PAM Jaya.
"Kami rilis singgel number, untuk pastikan sesungguhnya tidak lagi ada (service air minum) barat dan timur Jakarta, dan semua dapat dilaksanakan penginput-an dan beberapa hal yang terkait dengan registrasi baru dan protes," terangnya.
Menurutnya, PAM Jaya bukan hanya konsentrasi pada persiapan fasilitas dan parasarana infrastruktur saja, tapi tingkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pegawai. Beberapa ribu mantan pegawai dari 2 partner operator swasta tidak dikeluarkan, tapi mereka mendapatkan pembekalan menjadi pegawai perseroan wilayah itu.
"Kami tidak lakukan ada penghentian kerja dari kawan-kawan yang sudah bekerja lumayan lama di Palyja dan Aetra. Kami tarik langsung, tanpa pilih kasih," paparnya.
Disamping itu, PAM Jaya lakukan penyeleksian pada beberapa ribu pelamar yang meng ikuti program Manajemen Trainee PAM Jaya di Jakarta International Velodrome (JIV), Jakarta Timur pada Rabu (22/11/2023) pagi. Acara bertema ‘Pamanah Future Leader' itu adalah proses penyeleksian pegawai PAM Jaya dalam rencana merealisasikan perolehan service 100 % air perpipaan di Jakarta pada 2030 kedepan.
"Kami buka lapangan kerja yang baru untuk fresh graduate atau mereka yang baru lulus dari kampus . Maka, lakukan reorganisasi, success rencana (gagasan keberhasilan) ini sisi dari peralihan dan alih bentuk yang sebelumnya tidak pernah putus," ucapnya.
Sementara itu Ketua Subkelompok Rencana Sektor Geologi, Pelestarian Air Baku dan Pengadaan Air Bersih pada Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Elisabeth Tarigan menjelaskan, pemda sebagai regulator akan memberikan dukungan PAM Jaya sebagai operator pengadaan air minum di Jakarta. Salah satunya support ke PAM Jaya ialah menolong pendanaan lewat pelibatan modal wilayah (PMD) supaya servis yang sudah dilakukan perseroan dapat semakin optimal.
"Nach itu wajib untuk sesuatu perusahaan supaya masih tetap good governance, Pak Bijak kita jalankan kewajiban supaya sasaran (terwujud). SDGs (Sustainable Development Goals) ada, SPM (Standard Servis Minimal) ada dan semua itu kami tentukan lewat sejumlah peraturan seperti pengaturan perancangan Peraturan gubernur mengenai peraturan dan taktik berkaitan rencana air minum di Jakarta," terang Elisabeth.
Dan pemerhati peraturan public, Trubus Rahardiansyah menjelaskan, pembangunan reservoir komunal memang seharusnya dibanyakin untuk menangani pembagian air. Khususnya, katanya, untuk warga yang tempat tinggalnya jauh dengan pompa penggerak air PAM Jaya.
"Pemakaian reservoir operasional di beberapa wilayah itu harus dibanyakin dan itu warga harus juga merasa mempunyai. Jika tidak, kelak permasalahan yang kerap kita jumpai ialah vandalisme, (sarana) menjadi rusak-rusak," tutur Trubus dari Kampus Trisakti Jakarta ini.
Menurutnya, PAM Jaya harus merengkuh beberapa piranti RT dan RW di daerah yang ada komunal reservoir untuk jaga sarana itu. Bahkan juga ia menggerakkan Pemerintah provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta untuk mengeluarkan peraturan supaya mereka turut jaga dan menjaga sarana itu.
"Kelak dibikin peraturan yang karakternya ialah kewajiban untuk jaga beberapa aset yang itu jadi tanggung-jawab bersama-sama. Maknanya warga ikut juga jaga, turut menjaga, janganlah sampai selanjutnya warga turut menghancurkan," ucapnya.