Solo, Harian Umum - Timnas U17 Jerman berhasil menjadi juara Piala Dunia U-17/2023 setelah mengalahkan Timas U17 Prancis 4-3 melalui adu penalti pada babak final yang diselenggarakan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12/2023).
Tos tosan itu harus dilakukan 90 menit waktu normal berakhir dengan skor 2-2.
Sejak kick off babak pertama, Jerman langsung tampil agresif dengan mengembangkan permainan menyerang, tetapi gempuran-gempurannya dapat dipatahkan oleh lini belakang Prancis yang tampil sangat solid.
Prancis sempat mencuri peluang lewat aksis Saïmon Bouabré di menit ke-18, tetapi tusukannya bisa ditepis Konstantin Heide.
Beberapa saat kemudian giliran Jerman yang punya peluang emasz tetapi sepakan Noah Darvich dapat dibendung Paul Argney.
Nasib sial Prancis terjadi ketika Bilal Yalcinkaya menjangkau bola liar, dan Aymen Sadi yang melihat bahaya, menyapu bola itu, tetapi mengenai kaki Yalcinkaya.
Wasit langsung meninjau VAR untuk situasi ini, dan titik putih ditunjuk untuk Jerman.
Paris Brunner mengeksekusi tendangan penalti itu dengan menembakkannya ke arah tengah, mengecoh Argney.
Jermab unggul 1-0 pada menit ke-29.
Jerman hampir saja menggandakan kedudukan saat Max Moerstedt melepas sepakan kencang dari luar kotak penalti. Untung, lompatan Argney sangat tepat sehingga bola dapat ditepis.
Prancis yang tertinggal berupaya tampil lebih berani dalam menyusun serangan, tetapi pressing tinggi Jerman membuat mereka kesulitan mengembangkan permainan.
Aksi Brunner yang justru kembali mengancam gawang Prancis menjelang jeda, tapi tembakannya masih bisa diamankan Argney.
Skor 1-0 untuk Jerman bertahan hingga babak pertama berakhir.
Selepas jeda, Prancis tampil menyerang demi mencari gol penyama kedudukan. Namun, Jerman yang justru berhasil mencuri peluang untuk mencetak gol kedua.
Umpan Moerstedt dari sisi kanan disambut Noah Darvich yang tak terkawal di depan gawang. Tembakan Darvich tak bisa dibendung dengan baik oleh Argney.
Jerman unggul 2-0;pada menit ke-51.
Dua menit berselang Prancis akhirnya bisa mencetak gol. Tusukan Bouabre yang diakhiri sepakan mendatar bersarang ke kiri gawang Jerman. Skor berubah 2-1 masih untuk keunggulan Jerman.
Pada menit ke-69, Jerman harus bermain dengan 10 pemain usai Winners Osawe menerima kartu kuning kedua. Unggul jumlah pemain, Prancis mengurung pertahanan Jerman di sisa laga.
Meski begitu, Prancis tampak kerap terburu-buru dalam membangun serangan, sehingga membuat tekanan mereka kerap kandas.
Prancis akhirnya mendapatkan momentum untuk menyamakan kedudukan di menit ke-84. Umpan mendatar Tidiam Gomis dari sisi kanan menemui Mathis Amougou di tiang jauh. Sontekannya berbuah gol penyama kedudukan.
Argney melakukan penyelamatan krusial di menit akhir laga. Ia bisa menutup ruang tembak Brunner yang mendapatkan kesempatan usai memenangi perebutan bola dengan pemain belakang Prancis.
Skor imbang 2-2 mengakhiri 90 menit. Pemenang laga harus ditentukan lewat adu penalti.
Jerman memastikan podium juara setelah tiga eksekutor Prancis, yakn Nhoa Ryan Sangui, Bastien Meupiyou dan Gomis gagal menggetarkan jala gawangnya, karena sepakan Nhoa membentur mistar gawang, sementara sepakan Bastien dan Gomis dapat ditepis kiper Jerman.
Sementara empat eksekutor Jerman, yakni Robert Ramsak, Moerstedt, Fayssal Harchaoui dan Almugera dapat menunaikan tugasnya dengan baik. (man)