Mataram, Harian Umum- Ada yang aneh menjelang gempa besar berskala 7 pada skala Ritcher (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018).
Pasalnya, saat gempa yang hingga Senin (6/8/2018) dini hari WIB telah menewaskan 82 orang tersebut, sejumlah warga, khususnya yang bermukim di Kompleks Lingkar Asri, Kota Mataram, melihat cahaya hijau menyambar dari langit.
“Saya lihat langit di arah utara keluar cahaya hijau, seperti petir menyambar,” kata Mallias, warga Perumnas Mataram yang saat gempa terjadi tengah berada di Perumahan Lingkar Asri Kota Mataram, seperti dikutip harianumum.com dari eramuslim.com, Senin (6/8/2018).
Keaksian serupa disampaikan Slamet Prabowo, bapak satu anak yang berhasil menyelamatkan anaknya yang sedang tidur lelap di kamar lantai dua rumahnya, saat gempa terjadi. Ia juga melihat kilauan hijau dari langit arah utara itu.
“Apa itu, hijau terang bercahaya dari arah utara? Wallahu a`lam,” katanya.
Baik Mallias maupun Slamet mengakui, begitu gempa mengguncang, mereja dan ratusan warga Perumahan Lingkar Asri berhamburan keluar rumah.
Begitu gempa reda, aliran listrik langsung padam. Begitupula jaringan telepon, sementara banyak rumah yang teelihat rusak ringan, sedang dan parah.
Belum diketahui berapa jumlah korban tewas maupun luka-luka di perumahan ini, namun pasca gempa, warga tak berani kembali ke rumah dan lebij memilih berkumpul serta tidur di lapangan atau tempat-tempat yang agak jauh dari bangunan rumah.
Seperti dilansir bmkg.go.id, gempa 7,0 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu petang berpusat di darat pada kedalaman 15 kilometer dengan titik kordinat 8.37 LS - 116.BT dengan jarak 18 kilometer dari Lombok Timur. Getaran gempa ini tak hanya dirasakan warga Bali, tapi juga warga Banyuwangi dan Malang dengan kekuatan II-III MMI dan diraskan warga Bima dengan kekuatan V-VI MMI.
Gempa ini disusul gempa besar berskala 5,6 SR pada pukul 19:49:52 WIB yang berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan titik kordinat 8.28 LS - 116.17 LS dengan jarak 15 kilometer di barat laut Lombok Timur. Getaran gempa ini terasa hingga Kuta, Bali, dengan kekuatan III-IV MMI.
Hingga Senin (6/8/2018) dini hari WIB, BMKG mencatat telah terjadi tujuh kali gempa susulan dengan kekuatan antara 3,9 - 5,6 SR. Gempa susulan terakhir terjadi pada pukul 00:42:55 WIB dengan kekuatan 4,5 SR berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer dengan jarak 28 kilometer barat laut Lombok Utara. Gempa terjadi di titik kordinat 8.31 LS - 116.03 BT. Gempa dirasakan hingga Mataram dengan kekuatan II MMI.
Gempa 7 SR yang terjadi pada Minggu petang kemarin merupakan gempa kedua terbesar setelah gempa berskala 6,4 SR pada 29 Juli 2018 yang menewaskan 20 orang.
Gempa 7 SR terjadi akibat pergeseran sesar Flores. (rhm)







