Banda, Harian Umum- Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) mengguncang perairan Laut Banda, Maluku Tenggara, Senin (26/3/2018) pukul 03:14:47 WIB.
Getaran gempa ini terasa hingga wilayah Top End di utara Australia yang berjarak sekitar 600 KM dari Laut Banda.
"Pusat gempa berada 189 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat, tepatnya di koordinat 6.77 LS (lintang selatan) - 129.84 BT (bujur timur) pada kedalaman 169 kilometer," demikian dikutip dari laman bmkg.go.id.
BMKG menyebut, gempat kuat ini tidak berpotensi tsunami, namun merupakan gempa kedua yang terjadi dalam kurun 12 jam, karena sebelumnya, pada Minggu (25/3/2018) sekitar Pukul 15:58:12 WIB, Laut Banda juga diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR.
Gempa pertama ini berlokasi di 251 kilometer timur laut Maluku Barat Daya, tepatnya pada 7.58 LS-128.6 BT pada kedalaman 159 kilometer.
Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami.
Dan Jackson dari Geoscience Australia menjelaskan, posisi Kota Darwin memang berada di jalur yang akan merasakan getaran yang berasal dari Laut Banda.
Bulan lalu warga ibukota Northern Territory (NT) ini bahkan melaporkan merasakan gempa berkekuatan 5,3 dari wilayah perairan Indonesia tersebut.
"Gelombang seismik yang melengkung saat naik dari kedalaman bumi ke permukaan, melengkungnya tepat ke arah Darwin," jelas Jackson seperti dikutip dari ROL.
Dia menegaskan, masalah getaran sebenarnya lebih terkait dengan jarak di bawah permukaan daripada besarnya skala gempa.
"Ini menyangkut lengkungan, pembiasan, cara gelombang seismik menembus kerak bumi dan kemudian lapisannya," katanya.
Kepada Radio ABC, seorang penelepon mengaku merasakan gempa di wilayah Katherine, sekitar 320 kilometer dari Kota Darwin.
"Saya masih di tempat tidur, baru saja bangun, masih terbaring dan tempat tidur berguncang ringan, sangat ringan," katanya.
Banyak pengguna media sosial Facebook juga melaporkan merasakan gempa, yang terjadi hanya beberapa hari setelah Siklon Marcus menerjang kawasan ini.
"Gempa pertama saya dan Marcus adalah topan pertama saya. Terima kasih NT," tulis Georgina Heard.
Paige Gemma Hobbs mengaku "sangat merasakan" gempa tersebut yang menurutnya "lebih kuat dari yang kemarin".
"Sedikit unik. Tapi seharunsya menunggu sejam lagi sampai saat saya harus bangun," kata warga lainnya, Marianne Harvey.
Negara bagian NT merupakan lokasi gempa terbesar yang pernah terjadi di Australia, yang mencapai 6,6 SR di Tennant Creek pada 1988.
Sejauh ini sebanyak 448 rumah masih belum pulih pasokan listriknya setelah Siklon Marcus menghantam kawasan itu beberapa hari lalu.
Juru bicara penyedia pasokan listrik Power and Water menyatakan pihaknya berharap sambungan bisa pulih kembali pada Kamis. (rhm)







