Poso, Harian Umum - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, ada 14 gempa susulan setelah gempa utama berkekuatan 6,6 skala Richter (SR) mengguncang Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (29/5/2017) pukul 22.35 WITA.
"Hasil monitoring BMKG hingga saat ini sudah terjadi 14 kali gempa bumi susulan. Yang paling kuat dengan magnitudo 5,2 dan secara umum kekuatannya menurun secara fluktuatif," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Selasa (30/5/2017).
Ia mengakui, gempa susulan tetap berpotensi terjadi, namun dengan kekuatan yang lebih lemah.
Saat gempa utama mengguncang, getarannya dirasakan kuat di Sedoa, Tawaelia, Wuasa, Tamadue, Paanto,Tokoronde, Lape, Torue dan Poso. Di Palu dan Sigi, serta di Toli-Toli, Pasang Kayu dan Tana Toraja, getaran gempa dirasakan dengan intensitas lebih rendah.
"Dilaporkan ada dua bangunan di wilayah Poso yang mengalami kerusakan, namun sampai saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa akibat gempa bumi ini. BMKG akan terus memantau informasi baik gempa bumi susulan maupun kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya," imbuhnya.
Sebelumnya, BNPB melansir kalau gempa membuat penduduk panik dan berhamburan keluar rumah karena rumah mereka terguncang hebat.
Daryono menyebut, jika ditinjau dari kedalaman hiposentrumnya, gempa di Poso merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik lokal yang diduga berhubungan dengan aktivitas Palolo Graben.
Akibatnya, magnitudo yang cukup besar dengan kedalaman dangkal ini dapat menyebabkan guncangan kuat. (rhm)







