WAY KANAN, HARIAN UMUM - KepalaUPT Samsat Wilayah 10 Way Kanan, Provinsi Lampung Saipul Anwar, membenarkan, bahwa JM dan anaknya hadir di kantor Samsat untuk membayar pajak kendaraan bermotor nya, Rabu, (29/4).
Kedatangan pasien Covid 19 ini terjadi pada tanggal 13 April yang lalu, tanpa didampingi oleh petugas Gugus Tugas, baik tingkat kampung, kecamatan maupun kabupaten, padahal statusnya masih dalam karantina mandiri, sebab, JM merupakan salah satu jemaah yang mengikuti pertemuan di Gowa.
" awalnya kami tidak mengetahui kalau JM menyandang status karantina mandiri, sebab, tidak ada petugas Gugus yang mendampingi, saat membayar pajak untuk kendaraannya," kata Saipul Anwar.
Setelah mengetahui informasi sebenarnya, masih kata Saipul Anwar, untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid 19, pihak telah melaksanakan tes suhu kepada seluruh personil Samsat, di Puskesmas Blambangan Umpu, dan hasilnya nihil semua, "namun untuk lebih menyakinkan kesehatan mereka, nanti akan dilaksanakan rapid tes, sehingga akan diketahui ada tidaknya Covid 19 di Samsat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Saipul Anwar juga mengharapkan, sebagai kantor pelayanan tentunya sangat rawan, mengingat masyarakat yang datang kesini, tidak berasal dari satu daerah kecamatan saja, tetapi seluruh masyarakat Way Kanan, oleh karena itu, hendaknya Tim Gugus Tugas dapat menempatkan personilnya di Kantor UPT Samsat ini, sehingga akan terdeteksi masyarakat yang terindikasi virus Covid 19. "Hendaknya tim Gugus Tugas dapat mendampingi masyarakat yang terindikasi virus Corona saat mereka menjalankan karantina mandiri, seperti kejadian tanggal 13 April lalu, sehingga petugas kami dapat mengantisipasi saat memberikan pelayanan, " harapnya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada juru bicara tim Gugus Tugas Way Kanan Anang Risgianto, membantah, bahwa adanya berita tentang JM membayar pajak di kantor UPT Samsat itu tidak benar, karena pihaknya memiliki tim survalen, yang selalu aktif, " kalau ada berita yang tidak jelas itu, membuat resah masyarakat, dengan adanya keresahan itu banyak pihak yang dibuat pusing, polisi, tentara, dan lainnya, bahkan saya pegang posisi orang itu dimana," bantah Anang, saat dihubungi via handphone, Rabu (29/4). ( Narto).