Jakarta, Harian Umum - Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Rico Sinaga meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) memeriksa urine seluruh pengunjung Djakarta Warehouse Project (DWP) untuk memastikan apakah mereka mengonsumsi narkoba atau tidak.
"Pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat pengunjung akan pulang atau setelah acara selesai," katanya kepada harianumum.com melalui siaran tertulis, Jumat (15/12/2017).
Ia meminta BNN, juga kepolisian, tegas dalam menindak pengunjung WDP yang hasil tes urinenya positif mengonsumsi Narkoba.
Ia bahkan juga meminta agar polisi yang ditugaskan mengamankan jalannya acara dugem itu tak hanya melakukan pengamanan semata, namun juga melakukan tindakan tegas jika selama acara berlangsung ada pengunjung yang melalukan tindakan asusila atau mengonsumsi minuman keras.
"Kita ingin hukum dan peraturan ditegakkan dengan benar. Jangam sampai hanya karena dalih dapat mendatangkan devisa, aparat menjadi permisif dan membiarkan saja pelanggaran yang seharusnya ditindak tegas," pungkasnya.
Seperti diketahui, event tahunan DWP yang diselenggarakan Ismaya Live, ditolak banyak kalangan karena acara dugem massal dengan harga tiket paling murah Rp620 ribu itu ditengarai rawan penyalahgunaan Narkoba dan praktik seks bebas.
Pasalnya, saksi-saksi yang menghadiri acara itu tahun lalu mengatakan, di acara itu narkoba jenis inex atau ekstasi, juga kondom dan minuman keras, dijual dengan bebas. Acara yang diselenggarakan pun hanya joget-joget dengan diiringi musik remix seperti layaknya di diskotik.
Namun dengan dalih karena mendatangkan devisa dan menyerap tenaga kerja 300-400 orang, serta tidak melanggar peraturan, Pemprov DKI melalui Wagub Sandiaga Uno tetap mengizinkan acara itu diselenggarakan pada Jumat (15/12/2017) ini dan Sabtu (16/12/2017) besok. (rhm)