Jakarta, Harian Umum - Qatar akan mengembalikan hubungan diplomatik penuh dengan kekuatan regional Iran, demikian Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pengumumannya, Kamis lalu. Langkah ini sangat signifikan bagi Qatar, namun hampir pasti memperumit krisis diplomatik dengan negara-negara Arab yang mendesak Doha meninggalkan Iran.
Pernyataan kementerian tersebut mengatakan, Qatar ingin meningkatkan hubungan kedua negara. Iran merupakan musuh utama Arab Saudi di kawasan itu.
"Negara Qatar mengumumkan hari ini Kamis, 24/8/2017 bahwa duta besarnya untuk Teheran akan kembali menjalankan tugas diplomatiknya," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar beberapa hari lalu.
Doha menarik duta besarnya dari Teheran pada Januari 2016 menyusul serangan terhadap kedutaan Arab Saudi, didorong oleh keputusan Riyadh untuk mengeksekusi seorang ulama Syiah di kerajaan tersebut.
Keputusan untuk memulihkan hubungan datang saat Qatar terkunci dalam kebuntuan diplomatik dengan Arab Saudi. Arab telah menuduh Doha memiliki hubungan dengan Hizbullah, Hamas dan mendukung kelompok ekstrimis Sunni.
Qatar membantah tudingan tersebut, dan balik menuding Arab Saudi telah berusaha mencampuri urusan dalam negerinya.
Pada 5 Juni 2017, Arab Saudi,Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab memutuskan semua hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar. Pemutusan hubungan tersebut menjadi krisis politik terburuk di kawasan Teluk.
Ironisnya, krisis tersebut mungkin telah mendorong Iran dan Qatar memperkuat hubungannya dan kembali bergandengan tangan.