Jakarta, Harian Umum - Kasus penyerangan terhadap Hermansyah, pakar telematika (IT) yang membongkar bahwa chat mesum Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein adalah palsu, mengundang keprihatinan masyarakat.
Di antara netizen bahkan ada yang menduga kalau penyerangan terhadap pakar telematika dari ITB itu merupakan hasil kerja intelijen.
"Ops intelejen apa harus sekejam ini??? Apakah sang dalang masih bisa tersenyum puas???" ujar netizen pemilik akun @pejuangNKRI9 sambil menampilkan foto-foto Hermansyah dan mobilnya yang bersimbah darah.
Nyaris tak ada netizen yang tidak menghubungkan kasus penyerangan ini dengan apa yang pernah diungkapkan Hermansyah terkait chat mesum Habib dengan Firza, yang membuat Habib dijadikan tersangka oleh Polri dengan tuduhan melanggar UU Pornografi.
Pasalnya, pengungkapan Hermansyah bahwa chat mesum Habib dan Firza itu fake karena hasil rekayasa, membuat Polri terpojok, dan membuat masyarakat meyakini kalau kasus Habib hanyalah rekayasa Polri.
Politisi Demokrat yang juga mantan staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief, bahkan secara tidak langsung menduga kalau pemerintah lah dalang penyerangan ini.
Dugaan itu disampaikan Andi melalui akun Twitter pribadinya, @andiariefaa, namun dengan mengkamuflasekan kata pemerintah dengan kalimat "Kelompok Ndeso".
Seperti diketahui, kata "Ndeso" saat ini menjadi sangat populer setelah anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke polisi karena diduga menghina umat Islam dengan kata "ndeso" yang diucapkannya dalam video blog (Vlog) yang diunggah ke YouTube.
Inilah isi kicauan Andi Arief itu; "Kelompok ndeso bukan hanya kasar di sosial media, tetapi sudah dalam bentuk penyerangan fisik. Tidak legowo," katanya.
"Modus ndeso, membungkam, menangkap, menyerang, menikam, meneror," imbuhnya pada twit yang lain.
Netizen berharap Polri dapat mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya dengan cepat, dan tidak membuat kasus ini seperti kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang hingga kini masih juga belum dapat dituntaskan Polri.
"#SaveHermansyah ..jangan ada alasan lagi yg tidak masuk akal seperti kasus Novel @DivHumasPolri ini ...sadis.??