Jakarta, Harian Umum - Topik Perang Dunia (PD) III tiba-tiba menembus trending topics platform media sosial X Indonesia menyusul serangan Iran ke Israel, Sabtu (13/4/2024) malam waktu Timur Tengah.
Pada Minggu (14/4/2024) pukul 14:52 WIB, topik Perang Dunia III menduduki posisi kedua di trending topics X Indonesia karena telah digunakan dalam 7.044 cuitan dalam waktu relatif singkat.
"Drone Iran telah tiba di Israel Tel Aviv, menembakkan rudal kesasarannya.Jika AS langsung menyerang IRAN, dan Rusia mendukung Iran, maka secara resmi kita dapat menyatakan bahwa perang dunia III di mulai?" kata @putrisakera, salah satu netizen yang men-trending-kan topik itu.
"IRAN menyerang ISRAEL. Drone dan rudal Iran telah tiba di Israel, menembaki sasaran di Tel Aviv Jika AS langsung menyerang IRAN, Rusia dan China akan menyatakan dukungan terhadap Iran. Kapan hal ini terjadi, secara resmi bahwa Perang Dunia III telah dimulai," kata @EddieFisher_id, netizen yang ikut men-trending-kan topik Perang Dunia III.
"Perang Dunia III segera dimulai: Di Arab; Iran, Yaman, Lebanon, Suriah, Irak vs Israel (NATO) Di Eropa; Rusia vs Ukraina (NATO) Di Asia; China vs Taiwan (NATO), Korea Utara vs Korsel (NATO). Misil Khaybar milik Iran mengena Pangkalan Udara Nevatim IDF di Naqab," kata @Random_Psikis.
Aljazeera melaporkan, Iran telah menembakkan ratusan rudal dan drone ke Israel pada serangan Pertama, Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.
'Serangan itu memicu sirene serangan udara di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem Barat. Ledakan terdengar ketika pertahanan udara Israel mencegat proyektil tersebut," kata Aljazeera.
Militer Israel mengklaim, Iran telah menembakkan lebih dari 300 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah,, tetapi 99 persen di antaranya dapat dicegat dengan bantuan pasukan dari Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Drone dan rudal-rudal itu diluncurkan dari Iran, Irak dan Yaman," kata militer Israel.
Petugas medis melaporkan, serangan Iran itu melukai seorang gadis di selatan Israel karena terkena pecahan peluru dari drone yang dicegat.
Serangan itu juga merusak infrastruktur pangkalan militer Israel yang berlokasi di selatan negara itu.
Iran Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) Iran mengatakan, drone dan rudal itu ditembakkan di bawah Operasi True Promise sebagai bagian dari hukuman atas “kejahatan entitas Zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah” pada tanggal 1 April. Serangan di Damaskus itu menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal senior di Pasukan elit Quds IRGC.
Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap konsulat tersebut. Dengan adanya serangan rudal dan pesawat tak berawak tersebut, misi Iran di PBB mengatakan bahwa pihaknya sekarang menganggap bahwa masalah tersebut telah “selesai”, tetapi memperingatkan Israel bahwa serangan balasan akan “jauh lebih parah” jika “rezim Israel melakukan kesalahan lagi”.
"Misi Iran di PBB juga memperingatkan AS untuk tidak terlibat dalam konflik ini," kata Aljazeera.
Ketegangan ini terjadi enam bulan setelah serangan Israel ke Gaza, yang tak hanya meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, tetapi juga menyebar ke Lebanon dan Suriah, serta memicu serangan jarak jauh ke sasaran-sasaran Israel dari jauh seperti Yaman dan Irak.
Sebelum serangan Iran ke Israel, kata Reuters, Irak, Yordania dan Lebanon mengumumkan penutupan sementara wilayah udara mereka, sementara Suriah juga menyiagakan sistem pertahanan darat ke udara Pantsir buatan Rusia di sekitar Damaskus dan pangkalan-pangkalan utama.
Sebelumnya pada hari Sabtu, angkatan bersenjata Iran menyita sebuah kapal kontainer yang terhubung dengan Israel di dekat Selat Hormuz.
Negara-negara Barat mengutuk serangan rudal dan drone Iran ke Israel, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Meksiko, Belanda, dan Norwegia. Mesir dan Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri, sementara Dewan Keamanan PBB menjadwalkan sidang darurat untuk membahas masalah tersebut atas permintaan Israel.
Presiden AS Joe Biden mempersingkat kunjungan akhir pekannya di rumah pantainya di Delaware untuk bertemu dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih pada Sabtu sore. Dia juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu malam, menegaskan kembali “komitmen kuat” Washington terhadap keamanan sekutunya.
Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa “Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya – mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak dapat secara efektif mengancam keamanan Israel”. (rhm)