Jakarta, Harian Umum-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, kasus kematian atau cas fatality rate di DKI Jakarta menurun drastis sejak sepekan terakhir. Bahkan angkanya lebih rendah dibanding skala global maupun Indonesia.
“Secara global tingkat kematian itu 3,4 persen, di Indonesia itu 4,3 persen, tapi Jakarta 3 persen (1.186 orang). Bila Indonesia tanpa Jakarta atau Jakarta dikeluarkan (dari penghitungan Covid-19), maka tingkat kematiannya 4,7 persen” ujar Anies saat membuka webinar dengan tema ‘Tantangan Perubahan Perilaku Menuju Adaptasi Kebiasan Baru’ pada Senin (31/8).
Menurut dia, tingginya kasus Covid-19 di Jakarta menggambarkan masifnya pengetesan yang dilakukan pemerintah daerah. Pemerintah daerah bisa segera melakukan upaya penyelamatan kepada warganya yang terpapar dengan isolasi mandiri atau merujuknya ke rumah sakit.
“Bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid atau punya risiko fatal karena usia, bisa isolasi mandiri atau dirawat bila membutuhkan perawatan sehingga penanganannya tidak terlambat,” ungkapnya.
Diakuinya, Kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta pada Minggu (30/8/2020) lalu menembus rekor hingga 1.114 orang. Tingginya temuan kasus baru itu karena Pemprov DKI Jakarta menggiatkan pengetesan di tengah masyarakat.
Dia menilai, temuan kasus Covid-19 di Jakarta cukup tinggi karena 43 persen pengetesan di seluruh Indonesia dilakukan di Ibu Kota. Karena itu, angka positif Covid-19 yang ditemukan menjadi lebih banyak.
“Jadi secara aktivitas testing, kita tinggi. Bahkan hari kemarin Minggu (31/8/2020) di laporan itu 43 persen dari testing seluruh Indonesia dilakukan di Jakarta,” kata Anies.
Meski angkanya tinggi, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta justru dapat mengetahui fakta penyebaran Covid-19 di lapangan. Dengan begitu, pemerintah daerah dapat segera memotong rantai penyebaran virus dengan mengisolasi mandiri pasien positif atau membawanya ke rumah sakit rujukan bila terdapat gejala penyakit.
“Kami menemukan kasus baru, dia (pasien positif) masuk ke dalam sistem yang biasa disebut sebagai active case finding (pencarian kasus baru). Lalu ada yang di ujung sistem ini ada dua, pertama recovery (pulih, sehat kembali), dan kedua meninggal dunia,” imbuh Anies. (hnk)