Subang, Harian Umum - Kernet bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG yang terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB, ditangkap polisi.
Kernet itu merupakan saksi kejadian yang menewaskan 11 orang itu, di mana 10 korban di antaranya adalah siswa SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, dan satu pengendara motor yang merupakan warga Subang.
"Kernet sudah kita temukan juga, kita sudah amankan juga. Ini saksi kunci, sekarang sedang dalam pemeriksaan juga oleh penyidik Polres Subang," kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Untuk sopir bus, Wibowo menjelaskan bahwa hingga saat ini masih menjalani perawatan di Klinik Dokkes Polres Subang.
"Mudah-mudahan secepatnya bisa pulih sehingga kita bisa cepat lakukan pemeriksaan," kata dia.
Selain sopir dan kernet bus maut tersebut Wibowo mengatakan bahwa pihaknya juga akan meminta keterangan dari ahli pidana dan sejumlah pihak terkait untuk mengusut insiden kecelakaan tersebut.
"Kita juga akan koordinasi juga dengan Kejaksaan termasuk juga dengan Dishub dan BPTD, Balai Pengelola Transportasi Darat terkait spesifikasi jenis kendaraannya," tutur dia.
Kecelakaan itu terjadi ketika bus oleng saat melalui jalan yang menurun, kemudian menabrak bus kemudian menabrak mobil Feroza yang datang dari arah yang berlawanan, dan terguling ke kiri dengan ban kiri berada di atas.
Namun, bus pariwisata yang ditumpangi para siswa SMK Lingga Kencana yang baru saja menyelenggarakan acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat, itu tidak langsung berhenti, melainkan menggelosor menuruni jalan dan kemudian menambak tiga sepeda motor yang parkir di bahu jalan.
Setelah itu, bus masih menggelosor turun dan menghantam tiang listrik, dan baru berhenti
Bus yang sudah beroperasi sejak 2006 itu diduga mengalami rem blong, tetapi untuk pastinya, kejadian ini masih diusut polisi bersama KNKT. (man)