Jakarta, Harian Umum- Imam Besar Umat Islam Indonesia, Habib Rizieq Shihab (HRS), memperkirakan jumlah peserta Reuni Akbar Mujahid 212 pada Minggu (2/12/2018) di Monas, Jakarta Pusat, mencapai 15 juta orang.
"Panjang peserta Aksi Bela Islam 212 tahun 2016 dengan panjang peserta Reuni Akbar Mujahid 212 tahun 2018 kurang lebih sama, hanya berbeda segi kerapatan dan kepadatan pesertanya," kata HRS seperti dikutip harianumum.com melalui akun Twitter pribadinya, @info_Mekkah, Jumat (7/12/2018).
Menurut pendiri Front Pembela Islam (FPI) ini, kerapatan dan kepadatan peserta Reuni Akbar 212 lebih rapat dan lebih padat dari Aksi 212 pada 2016.
"Saat Aksi Bela Islam 212 tahun 2016 peserta sejak pagi duduk berjejer rapih dengan shaf shalat menanti shalat Jumat. Jumlah pesertanya mencapai 7,5 juta orang," imbuh HRS.
Saat Reuni Akbar Mujahid 212, peserta usai shalat shubuh semua maju dan merapat, sehingga padat, tanpa shaf shalat lagi.
"Jumlah pesertanya mencapai 15 juta orang," tegas HRS.
Seperti diketahui, dari hasil pantauan dari udara, baik dengan menggunakan helikopter maupun drone, peserta Reuni 212 terlihat tak hanya memenuhi Monas, namun juga memadati Jalan MH Thamrin, Sudirman, Medan Merdeka Selatan, Medan Merdeka Barat, kawasan Tugu Tani hingga sekitar Senen.
Belum ada data pasti berapa jumlah peserta yang tak hanya merupakan umat Islam dari berbagai daerah di Tanah Air tersebut, namun juga dari masyarakat non Muslim. Namun diyakini jauh melebih jumlah Aksi 212 pada 2016 yang mencapai 7 jutaan peserta.
Tak lama setelah acara ini usai, ada sejumlah pihak dan media massa yang menyebut bahwa peserta Reuni 212 mencapai 8 juta orang, 10 juta orang, 11 juta orang, dan 13 juta orang.
Sayang, acara yang diliput media internasional ini justru miskin publikasi dari media-media mainstream di Tanah Air, sehingga mendapat kritikan keras dari berbagai kalangan, termasuk dari ketua umum Partai Gerindra yang juga Capres nomor urut 2 pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto, dan pengamat politik Effendi Gozali. (rhm)