Washington, Harian Hukum -- Presiden AS Donald Trump mendesak semua orang untuk segera keluar dari Teheran, Iran, dan mengingatkan Iran bahwa negara itu seharusnya menandatangani kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.
Peringatan itu disampaikan setelah AS dengan Iran batal berunding soal nuklir setelah Israel menyerang Iran pada Jumat pekan lalu.
"IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali!" kata Trump dalam unggahan di Truth Social seperti dikutip Selasa (17/6/2025).
"Semua orang harus segera mengevakuasi Teheran!" imbuhnya.
Trump diketahui membuat postingan itu saat berada di Kanada untuk mengikuti KTT G7. Sumber sebelumnya mengatakan, Trump tidak niat ikut pemimpin G7 meneken pernyataan bersama untuk deeskalasi perang Israel dan Iran.
Hal itu juga disampaikan setelah Trump mengatakan Iran tidak akan memenangkan perang dengan Israel. Ia kemudian menekankan Iran bersama harus segera kembali berunding "sebelum terlambat."
"Mereka harus membuat kesepakatan, dan itu menyakitkan bagi kedua belah pihak," kata Trump seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025).
"Menurut saya Iran tidak memenangkan perang ini, dan mereka harus berbicara, dan mereka harus berbicara segera, sebelum terlambat," ia menegaskan.
Sebelumnya, Trump dikabarkan memveto rencana jahat Israel membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang dinilai Netanyahu akan "mengakhiri konflik" kedua negara musuh bebuyutan tersebut.
"Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran," kata seorang pejabat tinggi AS secara anonim, dikutip AFP.
"Presiden Trump menentangnya dan kami meminta Israel untuk tidak melakukannya," imbuh pejabat itu.
Pecahnya perang dua negara bermusuhan ini disebabkan Israel mendadak menyerang Iran sejak Jumat (13/6/2025), melalui udara hingga saling berbalas dengan Iran sampai Senin (16/6/2025).
Israel kala itu mengklaim serangan ke Iran demi "mencegah" ancaman pembuatan bom nuklir dari Teheran. Tel Aviv mengklaim Iran melanggar komitmen Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan anggap itu keadaan darurat.
Perang Israel dan Iran telah menewaskan 224 orang dan lebih dari 1.200 orang terluka, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Iran. Sedangkan Israel melaporkan 24 orang tewas dan 592 orang terluka. (man)


