Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengundurkan diri dari jabatannya, setelah 37 tahun berkuasa. Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (21/11/2017). Pengunduran diri Mugabe disampaikan juru bicara Parlemen Zimbabwe, Jacob Mudenda.
"Saya, Robert Gabriel Mugabe, mengingat pasal 96 Konstitusi Zimbabwe, dengan ini secara formal saya mengajukan pengunduran diri," tutur Mudenda saat membacakan surat
tersebut.
Pengumuman yang mengejutkan tersebut menyebabkan kegembiraan di parlemen yang memang tengah berkumpul untuk membahas pemakzulan Mugabe yang kini berusia 93 tahun. Luapan kegembiraan juga tampak di jalan utama dan sudut-sudut jalan Zimbabwe. Banyak warga yang melakukan pawai dengan konvoi kendaraan. Mereka membunyikan klakson, bernyanyi dan menari bersama-sama.
Emmerson Mnangagwa, mantan Wakil Presiden Partai ZANU-PF yang berkuasa di Zimbabwe, diperkirakan akan mengambil alih jabatan presiden dalam waktu 48 jam.
Salah satu presiden terlama di benua Afrika tersebut mengundurkan diri setelah sebelumnya, sebuah gerakan di Parlemen Zimbabwe telah memaksanya untuk melepaskan kekuasaan.
Perebutan kekuaasaan ini bermula dari dua minggu lalu, Mnangagwa dipecat oleh Mugabe dalam upaya memuluskan langkah Grace Mugabe, istri Mugabe untuk menduduki posisi wakil presiden. Hal ini pula yang memicu meletusnya kudeta militer pada pertengahan pekan lalu.
Pengunduran diri Mugabe disambut baik oleh sejumlah negara, salah satunya Inggris. Sebagai teman lama Zimbabwe, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung hal ini, bekerja sama dengan mitra internasional dan regional untuk membantu negara mencapai masa depan yang lebih cerah sehingga layak mendapatkannya
"Dalam beberapa hari ini kita telah melihat keinginan rakyat Zimbabwe untuk pemilihan yang bebas dan adil dan kesempatan untuk membangun kembali ekonomi negara di bawah pemerintahan yang sah,” kata Perdana Menteri Inggris Theresa May.(tqn)