Jakarta, Harian Umum- Strategi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat [FKDM] DKI Jakarta untuk mendorong anggotanya agar menjadi intelijen Pemprov DKI Jakarta yang berkualitas dan istiqomah, layak diacungi jempol.
Pasalnya, melalui Majelis Ta'lim Ar Rasyid yang dibentuk pada Januari 2018 silam, setiap bulan FKDM tak hanya memberikan siraman rohani dengan menyelengarakan pengajian rutin, namun juga mendekatkan para anggotanya itu dengan jajaran birokrasi di wilayah yang menjadi mitra kerjanya.
Pada pengajian bulanan kesembilan, Jumat (12/10/2018), anggota FKDM didekatkan dengan para pejabat di wilayah Jakarta Pusat dengan menggabungkan pengajian bulanan Majelis Ta'lim Ar Rasyid dengan pengajian bulanan pejabat Pemkot Jakarta Pusat. Pengajian gabungan ini diselenggarakan di rumah dinas Walikota Jakarta Pusat Bayu Megantara di Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
"Tugas FKDM sebagai mata dan telinga Pemprov DKI sangat tidak mudah karena setiap hari berhubungan dengan segala hal yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, seperti kriminalitas, Narkoba, tawuran, dan lain-lain," ujar Ketua FKDM DKI Jakarta Rico Sinaga di lokasi acara.
Karena hal tersebut, lanjutnya, anggpta FKDM tak hanya perlu dibekali dengan mental yang kuat, namun juga spiritual yang bagus, sehingga Majelis Ta'lim Ar Rasyid pun dibentuk.
"Dengan adanya pembekalan spiritual, kita berharap saat menjalankan tugaa anggota FKDM juga berpegang pada ajaran agama yang dianutnya, sehingga tidak macam-macam dan dapat melaksanakan tugasnya seauai aturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Hal senada dikatakan Budi Siswanto, wakil ketua FKDM DKI yang juga ketua Penasehat Majelis Ta'lim Ar Rasyid. Meski demikian ia mengakui bahwa membekali anggota dengan mental dan spiritual masih harus didukung oleh sarana yang memudahkan mereka saat berada di lapangan.
"Karena itu setiap kali pengajian diselenggarakan, kita upayakan pengajian ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan pejabat di wilayah, baik walikota, bupati, camat dan lurah, karena para birokrat tersebut merupakan mitra anggota FKDM, dengan siapa anggota FKDM berkordinasi selama menjalankan tugas sebagai intel Pemprov DKI," katanya.
Budi menyebut, pada pengajian Agustus dan September 2018, pengajian digabung dengan pengajian bulanan pejabat Pemkot Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, dan bulan ini dengan pengajian pejabat Pemkot Jakarta Selatan.
"Untuk selanjutnya, pengajian akan digabung dengan pengajian pejabat Pemkot Jakarta Timur dan Pemkab Kepulauan Seribu," imbuhnya.
Diakui, meski selama pengajian tidak terjadi komunikasi panjang lebar, tapi minimal anggota FKDM yang wilayahnya menjadi sohibul baits, dapat semakin dekat dengan pejabat di wilayahnya, sehingga hubungan menjadi semakin baik, terutama saat sedang menjalankan tugas.
Dalam pengajian pada Jumat (12/10/2018) malam, hadir sekitar 200 jamaah dimana 50 di antaranya pimpinan dan anggota FKDM. Selain dihadiri Walikota Jakpus Bayu Megantara, juga dihadiri para camat, lurah, Sekretaris Kotamadya Jakpus, dan para kepala Suku Dinas serta kepala bagian.
Hadir sebagai penceramah dalam pengajian bertajuk 'Mensyukuri Nikmat dan Berkah atas Karunia Allah SWT' ini adalah KH Mualim Maulana Yusuf Kamal. Materi yang dikaji adalah Kitab Fathul Mu'in karya Syeikh Zainuddin Abdul Azis Al Maribani Al Tanani.
Kitab ini antara lain mengingatkan umat Islam bahwa Allah lah yang termulia dan paling banyak kasih-Nya, sehingga selain Dia tidak bisa dinamai Allah, meski sekedar penyamaan arti pada nama atau ta'anut.
Kitab ini juga mengajarkan agar umat Islam banyak-banyak bershalawat, karena kelak dI akhirat shalawat yang dibaca akan dilaporkan kepada Rasulullah SAW, dan yang membacanya akan diberi syafa'at agar terhindar dari api neraka.
Seperti halnya pengajian bulanan Ar Rasyid yang sebelumnya, pengajian majelis ta'lim milik FKDM ini didukung Bank DKI dan Bazis DKI Jakarta. (rhm)