Jakarta, Harian Umum- Kinerja Bank DKI pada kuartal I-2018 (Januari-Maret) cukup menjanjikan karena mengalami pertumbuhan di berbagai sektor.
"Per Maret 2018 total aset Bank DKI senilai Rp51,2 triliun, naik 11,5% secara year on year (YoY)," jelas Corporate Secretary Bank DKI Zulfarshah saat media gathering di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).
Pengucuran kredit per Maret 2018 tumbuh 4,7% dibanding Maret 2017 (YoY) dari Rp24,2 triliun menjadi Rp25,4 triliun, sementara non performing loan (NPL) gross atau kredit bermasalah sebelum pencadangan, berada di angka 3,93%, turun dibanding Maret 2017 yang mencapai 5,37%.
NPL nett per Maret 2018 berada di angka 2,58% dari 2,86% per Maret 2017.
"Pertumbuhan kredit tidak terlalu tinggi karena prinsip prudent dan kehati-hatian kita guna menekan risiko," jelas Zulfarshah.
Membaiknya rasio NPL atau kredit macet, didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent. Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisis dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perkreditan.
"Selain itu, kami juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit," imbuh Zulfarshah.
Dana pihak ketiga (DPK) pada Maret 2018 tumbuh 17,17% menjadi Rp39 triliun dari Rp33,3 triliun pada Maret 2017.
Komposisi DPK terdiri dari simpanan giro, deposito dan tabungan dimana per Maret 2018 simpanan giro tercatat Rp8,06 triliun, tabungan Rp6,38 triliun, dan deposito Rp24,60 triliun.
Zulfarshah mengakui, Bank DKI akan terus menggenjot pertumbuhan dengan berbagai strategi, seperti membuka outlet di 152 pasar tradisional dimana realisasinya telah mencapai 40-50%; dan melakukan penetrasi ke UMKM yang di antaranya dilakukan dengan melibatkan diri dalam program OK OCE.
Melalui program yang digagas Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno tersebut, sejauh ini Bank DKI telah menyalurkan kredit kepada 72 UMKM binaan OK OCE dengan maksimal plafon kredit per debitur mencapai Rp10 juta dengan tingkat bunga 7%.
Meski demikian Zul mengakui, penetrasi ke UMKM masih harus dimaksimalkan agar ikut menyumbang pertumbuhan kredit secara signifikan. (rhm)





