Jakarta, Harian Umum- Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, memastikan kalau takkan ada poros ketiga dalam Pilpres 2019, sehingga akan terjadi rematch antara Prabowo dan Jokowi tetap seperti pada Pilpres 2014.
"Tidak akan ada poros ketiga, karena dengan sembilan partai resmi mengusung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, maka hanya tersisa empat partai," katanya usai deklarasi Jokowi sebagai Capres di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) malam.
Ia menambahkan, keempat partai itu, yakni Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat hanya dapat membentuk satu koalisi, sehingga praktis pada Pilpres 2019 hanya ada dua pasang Capres-Cawapres.
Ketika ditanya jika di antara keempat partai itu tetap ada yang ingin bergabung di Poros Jokowi, menurut Romy, panggilan Romahurmuziy, dapat diterima, tapi sebagai pendukung, bukan pengusung.
"Kalau sebagai pengusung sudah tidak bisa karena sembilan partai telah tanda tangan sebagai pengusung. Jadi, kalau tetap mau bergabung, ya sebagai pendukung," tegasnya.
Apa yang dikatakan Romy ini sekaligus menepis isu yang beredar belakangan ini kalau PAN akan mendukung Jokowi, sementara posisi Demokrat masih tak jelas apakah tetap akan gabung di poros Prabowo atau akan abstain. Apalagi karena kader partai yang selalu bersikap abu-bu ini, yakni Wasekjen Demokrat Andi Arief, kemarin menuding bahwa Sandiaga Uno mengguyur PAN dan PKS dengan duit Rp500 miliar agar dirinya didukung kedua partai itu menjadi Cawapres Prabowo.
Tak hanya itu, Andi Arief bahkan mencap Prabowo sebagai Jenderal Kardus karena dianggap telah memainkan politik transaksional.
Kesembilan partai pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin adalah PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, NasDem, Perindo, PSI dan PKPI. (rhm)