Jakarta, Harian Umum-Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam bersabda: "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat pada waktunya; berbakti kepada kedua orangtua, dan berjihad di jalan Allah," (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika mencerna hadits tersebut, sholat di awal waktu menjadi amalan no 1 yang paling dicintai Dia. Sholat fardhu lima waktu dikerjakan pada waktu-yang ditetapkan Allah SWT. Ibadah wajib ini tidak meraih keutamaan sholat tepat waktu.
Sholat tidak sah bila dikerjakan di luar waktu yang ditetapkan. Perintah melaksanakan sholat tepat waktu termaktub dalam firman Allah QS An Nisa ayat 103 yang berbunyi, Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Dalam haditsnya, Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan keutamaan sholat tepat waktu. Beliau bersabda: siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga sholat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." (HR Ahmad).
Keutamaan sholat tepat waktu sebagai amalan yang dicintai Allah SWT juga disebutkan dalam hadits yang diceritakan Abdullah bin Masud.
Hadits tersebut berbunyi: "Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 'Amalan apakah yang paling dicintai Allâh?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Shalat pada waktunya." Aku (Abdullah bin Mas'ud) mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Berbakti kepada dua orang tua." Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Jihad di jalan Allâh." (HR Bukhari).(RR)
Hadits Qudsi Hari Ini
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman, “Aku mengikuti sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Dan Aku ada bersamanya jika ia senantiasa ingat Aku. Jika ia ingat Aku sendirian, maka Aku pun akan ingat ia sendirian.