Jakarta, Harian Umum - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku akan memindahkan Aparat Sipil Negara (ASN) Pemerintah provinsi DKI Jakarta yang kinerjanya tidak bagus ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu dikatakan waktu memberikan sepatah kata dan buka seminar di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (28/11/2023).
"Jadi bapak jika tidak bekerja secara baik, sesuai UU ASN yang terkini bapak saya pekerjakan ke IKN," tutur Heru Budi.
Perkataan Heru Budi itu selanjutnya disambut gelak tawa beberapa ASN DKI Jakarta yang datang di lokasi. Heru Budi selanjutnya tawarkan iming-iming peningkatan pangkat bisa lebih cepat untuk ASN DKI jika ingin berpindah ke IKN Nusantara.
"Bisa, jika bapak ingin percepat pangkat bapak, bapak di UU ASN dapat diperbantukan ke wilayah terasing atau wilayah tertentu yang ASN-nya kurang," terang Heru Budi Hartono.
Heru akui jika dirinya masih berumur muda, karena itu dia akan berpindah ke IKN bila ada penawaran dari pemerintahan.
"Jika saya masih terbilang muda saya angkat tangan loh, mengapa pertama tambah pengalaman, ke-2 dapat menimba ilmu disitu, ke-3 pulang ke Jakarta naik pangkat, sudah kerja," terangnya.
Sementara itu Penasehat Fraksi PKS Sebutkan Pengakuan Heru Budi Lukai Hati Jokowi: Saat IKN Diisi ASN Malas
Ancaman Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pindahkan Aparat Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bila tidak bekerja baik benar-benar mencederai hati Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penasehat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Karyatin Subiantoro menjelaskan, pengakuan Pj Heru telah di luar nalar sebagai gubernur DKI ditambah lagi ia diputuskan secara langsung oleh Jokowi. Dalam pernyataan Pj Heru itu bisa disimpulkan bila IKN jadi lokasi pejabat yang punyai kinerja anjlok.
"ASN yang malas dipindah ke ikn menurut saya pukulan lumayan keras dan negatif presiden dalam masalah ini yang sudah begitu kerja keras susah payah akan merealisasikan ikn rupanya ikn itu akan diisikan oleh asn-asn yang malas atau memiliki masalah," kata Karyatin saat dikontak media, Rabu (29/11).
Menurut Sekertaris Komisi A DPRD DKI Jakarta ini, sebagai petinggi negara baik eksekutif atau legislatif apalagi di zaman tahun politik perlu yang bijak dan arif dalam berkata janganlah sampai memunculkan masalah dalam masyarakat.
"Ini menjadi tidak produktif kalimat-kalimatnya itu dikeluarkan dengan seorang pejabat apalagi setingkat gubernur DKI di mana ASN DKI ialah ASN yang kemampuan harus punyai banyak kelebihan karena sumber dayanya, karena fasilitasnya," tuturnya.
Lalu ucap ia, jika Pj Heru temukan ada ASN yang bekerja malas-malasan semestinya dilaksanakan pembimbingan dan pembinaan itu berkelanjutan, jangan dimutasi ke kota lain.