Jakarta, Harian Umum-Sudahkah kita semua mengetahui bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang memiliki keutamaan dibandingkan dengan malam-malam lainnya?
Ya, malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang mulia. Malam itu jatuh di bulan yang selain merupakan bulan yang dekat dengan bulan Ramadhan, juga memiliki banyak keutamaan. Di antara dalil-dalil yang menjelaskan mengenai keutamaan malam Nisfu Sya’ban adalah:
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairrah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya kecuali orang-orang musyrik dan orang-orang yang sangat memusuhi (agama-Nya)”
Malam itu juga istimewa. Dalam Al-Quran QS. Ad-Dukkhan: 3 – 4 Allah berpisah:
"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran di malam yang berkah, dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan. Di malam itu diturunkan setiap takdir dari Yang Maha Bijaksana.” (QS. Ad-Dukkhan: 3 – 4).
Dalam Tafsir Al-Qurtubi, 16/126, yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nisfu syaban.
“Sesungguhnya malam tersebut adalah malam nisfu syaban. Di malam ini Allah menetapkan takdir setahun.” (Tafsir Al-Qurtubi, 16/126).
Meski pendapat tadi bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama yang berpendapat bahwa malam di mana Al-Quran diturunkan adalah malam Lailatul Qadar.
Dalam Kitab Mukhtashor Al-Fatawa Al-Mishriyyah Jilid 1 Hal. 291-292 disebutkan bahwa Abdullah Bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Ada lima malam di mana jika seseorang berdoa di malam itu, doanya akan dikabulkan. Malam-malam itu adalah: malam Jumat, awal malam Rajab, Malam Nisfu Sya’ban dan Malam Idul Fitri dan Idul Adha”
Bulan Sya'ban adalah bulan di mana Allah menjadikan bulan tersebut sebagai bulan untuk menyambut kedatangan Bulan Ramadhan.
Hal tersebut ditegaskan oleh suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah memperbanyak puasanya di Bulan Sya’ban.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha beliau berkata: “Tidaklah Rasulullah berpuasa lebih banyak dari puasanya di Bulan Sya’ban, karena sesungguhnya pada Bulan Sya’ban beliau berpuasa penuh di dalamnya”
Al-Mubarakfuri mengatakan:
“Ketahuilah, sesungguhnya telah disebutkan keutamaan-keutamaan malam Nisfu Sya’ban melalui banyak hadits-hadits dan dalil-dalil yang berbicara tentangnya. Maka hadits-hadits tersebut merupakan hujjah bagi orang-orang yang menyangka bahwa dalam Nisfu Sya’ban tidak ada keutamaan di dalamnya.(RR)