Jakarta, Harian Umum - Presiden Prabowo Subianto mempunyai komitmen dalam pemberantasan korupsi.
Mantan Danjen Kopassus itu bahkan kabarnya telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk menyelidiki anggota kabinet Merah Putih yang diduga terlibat korupsi.
“Dalam waktu dekat ada menteri dari Kabinet Merah Putih menjadi tersangka. Prabowo mulai menggerakkan aparat hukumnya untuk membuktikan bahwa dia bukan omon-omon tentang berantas melawan korupsi tersebut,” kata kader PDIP yang dikenal dekat dengan almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi, kepada media, Jumat (1/11/2024).
Kata Beathor, sudah ada koordinasi Kejaksaan Agung dan KPK dalam mengusut anggota Kabinet Merah Putih yang diduga terlibat korupsi.
“Jika ada Menteri yang telah memiliki 2 alat bukti terlibat korupsi, maka proses itu tetap berlanjut, baik di KPK ataupun di Kejaksaan Agung,” paparnya.
Beathor mengungkapkan, Prabowo sudah mempunyai data beberapa menteri yang diduga terlibat korupsi.
“Prabowo menggiring para pejabat Kabinet Merah Putih tersebut ke Markas Akmil dan semua sepakat tanda tangan pakta integritas, ini nanti bagian mempermudah Presiden Prabowo untuk mengambil keputusan ketika melakukan reshuffle kabinet,” jelas Beathor.
Selain itu, Beathor menilai Prabowo itu cerdas, punya pengalaman dan pengetahuan tentang pemerintahan. Dia banyak membaca buku, berasal dari keluarga terpelajar dan kaya raya, dengan caranya ingin mewujudkan tegaknya hukum berkeadilan, memberantas korupsi sebagai modal terwujudnya Indonesia sebagai Macan Asia yang menjadi cita cita keluarganya.
Kata Beathor, pertemuan di Solo 13 Oktober 2024 Prabowo tidak melawan atau menolak geng Jokowi masuk dalam Kabinet atas permintaan Jokowi. Dengan sabar dan tersenyum Jenderal Prabowo menerima usulan tersebut, karena dia paham dengan orang-orang yang dimasukkan Jokowi ke dalam Kabinet Merah Putih-nya.
Pada pidato di hari pertamanya di Gedung MPR RI, Prabowo mengungkapkan komitmen dan konsistensi terhadap melawan kebodohan dan korupsi.
Jika para koruptor yang hadir punya hati nurani, maka para undangan tersebut tentunya malu. Apalagi karena Prabowo mengulang-ulang kalimat tersebut.
Banyak pengamat bertanya, bagaimana hal itu terwujud? Bukankah Prabowo harus bertanggung jawan atas 2 proyek besar food estate dan belanja alat perang?
“Ternyata Prabowo cerdas. Mana mungkin dia terlibat? Maka, dia berani perang melawan korupsi. Kedua kasus tersebut ada di Birokrasi Kemhan,” pungkasnya. (rhm)