KESALAHAN Miftah itu fatal sekali, tapi kesalahan Gibran lebih fatal.
----------------------------
Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu.
Jika Presiden Prabowo tetap mempertahankan Wapres Fufufafa, publik ragukan upaya Prabowo memperbaiki bangsa ini.
Pepatah mengatakan: "Ikan busuk di mulai dari kepala".
Fufafa Gibran itu aib Nasional, aib bangsa dan negara
Soal Fufufafa, publik haqqul yakin 99.9% milik Gibran Rakabuming Raka sebagaimana diungkap Dr Roy Suryo, pakar telematika.
Keyakinan publik itu bukan keyakinan buta: Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) juga telah mengakui itu. Bahkan adiknya Gibran, Kaesang Pangarep yang juga Ketum PSI, mengakui kalau akun Kaskus Fufufafa itu punya kakaknya. Ya, punya Gibran.
Sekarang Gibran telah dilantik menjadi Wapres, mendampingi Prabowo Subainto yang menduduki jabatan Presiden Indonesia ke-8.
Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopassus, mantan Pangkostrad dan mantan Menteri Pertahanan dengan nasionalisme dan patriotisme yang sering digelorakan dalam berbagai pidatonya, berkeinginan kuat untuk memperbaiki bangsa ini.
Sejumlah langkah diambil setelah dilantik sebagai presiden; berkunjung ke sejumlah negara untuk memperkokoh kerjasama dan persahabatan, dan berhasil membawa pulang sejumlah investasi untuk memperbaiki ekonomi negeri ini.
Di dalam negeri, gaji guru, upah minimum nuruh dinaikkan, serta mengahapus utang UMKM.
Ia juga berkomitmen memberantas korupsi dengan penegakkan hukum bagi pejabat yang bermasalah secara hukum.
Beberapa hari ini publik dihebokan dengan kasus Miftah, utusan khusus bidang keagamaan yang menghina seorang penjul es. Miftah alias Tai'm minta maaf dan mundur.
Kesalahan Miftah itu fatal sekali, tapi kesalahan Gibran lebih fatal.
Cuitan Gibran dalam akun Fufufafa lebih dahsyat, dan sudah menjadi bulan-bulanan nitizen sampai saat ini., karena yang dilakukan Gibran merupakan suatu perbuatan yang mengandung cacat moral, etika, hukum, agama, dan adab. Bahkan terplihnya Gibran sebagai Wapres melalui proses yang melanggar Konsitusi.
Jika Prabowo mau serius membenahi dan perbaiki Bangsa ini, maka langkah pertamanya adalah memulai dari Istana dengan cara tidak membela Gibran yang dianggap publik sebagai Fufufafa.
Jika tidak, upaya serius Prabowo untuk bangsa ini, diragukan publik.
"Ikan busuk di mulai dari kepala".
Surabaya: 7 Desember 2024.