Jakarta, Harian Umum- Lebih dari 1.000 pengemudi ojek online (Ojol), Minggu (11/3/2018), akan membanjiri Bundaran HI dan kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, untuk melakukan aksi damai dan simpatik.
"Tujuan aksi ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa para pekerja mandiri di bidang Ojol mempunyai perfomance yang baik dan profesional," jelas Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Ojol, Suta Widhya, melalui siaran tertulis kepada harianumum.com, Sabtu (10/3/2018).
Aksi yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tersebut diawali dengan berkumpulnya para pengemudi Ojol di Taman Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 07.00. WIB. Dari situ mereka konvoi ke Bundaran HI, dan setelah itu lanjut ke Patung Kuda, dengan menyusuri Jalan MH Thamrin.
Sejak masih di bundaran HI hingga di Patung Kuda, para pengemudi Ojol akan membagikan bunga, tissue, permen, dan lain-lain kepada warga dan pengendara yang mereka temui di sepanjang Jalan MH Thamrin.
Bagi pengemudi Ojol yang juga merupakan anggota Team Khusus Anti Begal (TEKAB), menurut Suta, sesuai imbauan pengurus Markas Komando (Mako) organisasinya, selama mengikuti aksi diminta untuk mengenakan atribut ojol, menjaga keamanan dan ketertiban, dan selalu mengikuti arahan dari koordinator aksi.
"Tapi imbuan ini juga berlaku bagi pengemudi Ojol yang bukan anggota TEKAB," imbuh Suta.
Ia mengakui, selain menggelar aksi damai dan simpatik, sebagai upaya untuk mengangkat citra dan nama baik, saat ini telah banyak kegiatan yang dilakukan para pengemudi Ojol, di antarnya mengikuti aksi donor darah, menjadi peserta Bela Negara, melakukan aksi pembersihan paku di jalan, dan memberikan jasa ambulance gratis .
"Untuk aksi besok, kita juga mengimbau kepada para peserta aksi agar tersenyum dan memberikan rasa simpatik kepada masyarakat untuk menunjukkan bahwa para pengemudi ojek online juga manusia yang bermoral dan bermartabat, bukan seperti pelaku Begal sebagaimana diberitakan belakangan ini," pungkasnya.
Seperti di ketahui, sejak Ojol muncul di Indonesia, keberadaannya telah menyulut kemarahan para pengemudi ojek konvensional, karena selain tarif yang ditawarkan lebih murah, juga dapat mengangkut penumpang dari mana dan kemana pun mengingat jenis transportasi ini dipesan melalui aplikasi online, tidak dari pangkalan.
Dan belakangan ini reputasi Ojol tercemar akibat adanya oknum yang merampok penumpangnya.
Peristiwa memalukan ini antara lain terjadi di Tangerang, Banten, pada Mei 2017. Pelakunya pengemudi Ojol berinisial NA, sementara korban bernama Triyani.
NA kini mendekam di tahanan Polres Metro Tangerang. (rhm)