Jakarta, Harian Umum- Ribuan warga Jakarta, Sabtu (23/6/2018), berbondong-bondong mendatangi rumah dinas Gubernur Anies Baswedan di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, karena si empunya rumah menggelar open house dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1439 H.
Acara yang dimulai pukul 15:00 WIB tersebut telah dipenuhi warga sejak sebelum pintu gerbang dibuka, sehingga begitu acara dimulai, langsung tercipta antrean yang mengular dari pintu gerbang hingga pintu masuk, dan meluber ke tepi jalan.
Antrean ini seolah tak ada habisnya karena dari waktu ke waktu warga yang datang, terus bertambah.
Dari pantauan terlihat, yang datang tak hanya warga biasa, namun juga ulama dan habaib; politikus yang di antaranya berasal dari Partai Gerindra; pengacara yang di antaranya tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA); anggota dan pengurus Ormas, di antaranya dari Bamus Betawi dan Forum Betawi Rempug (FBR); dan aktivis LSM yang di antaranya pernah tergabung dalam Presidium Relawan Anies-Sandi (PRASS) pada Pilkada DKI 2017 silam.
Wagub DKI Sandiaga Uno beserta istri datang sekitar pukul 16:00 WIB.
Ketua Umum ACTA, Habiburokhman, mengatakan, ia datang bersama sekitar 50 anggota ACTA.
"Kami merasa harus datang karena Pak Anies kan gubernur kita," katanya kepada harianumum.com di tengah-tengah antrean.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko mengatakan, untuk mengamankan jalannya open house ini, pihaknya menerjunkan 50 personel Satpol PP.
"Sebanyak 30 orang kami tempatkan di luar untuk mengatur kendaraan yang parkir, 20 orang ditempatkan di dalam untuk pengamanan acara, termasuk mengatur antrean," katanya.
Meski warga yang datang luar biasa banyak, dan antrean bergerak sangat lambat untuk dapat masuk dan bersalaman dengan Anies beserta istri, open house berjalan lancar, tanpa kericuhan.
Kelambanan ini terjadi karena warga yang telah berhasil masuk dan bersalaman dengan Anies dan istri, umumnya meminta berfoto bersama, sehingga saat acara berfoto ini berlangsung, pergerakan antrean terhenti.
Dampak dari hal ini, open house yang dijadwalkan selesai pukul 18:00 WIB, dipastikan molor karena hingga adzan maghrib berkumandang, ratusan orang masih mengantre untuk bisa masuk dan bersalaman dengan gubernur Jakarta periode 2017-2022 beserta istrinya tersebut.
Anies sendiri terlihat tak keberatan melayani warga yang meminta berfoto bersama, sehingga setiap kali ada warga yang mengajukan permintaan seperti itu, ia menyilakannya.
Ada fotografer profesional yang siap mengabadikan momen ini, namun tak sedikit pula warga yang berfoto dengan kamera ponselnya.
"Buat kenang-kenangan, Mas. Kapan lagi bisa berfoto dengan Pak Anies dan istri," kilah Bu Elisa, salah satu warga yang meminta berfoto bersama. Ia mengabadikan momen indah dan berkesan ini dengan mengajak serta teman dan dua anak kandungnya.
Di antara warga yang datang, terdapat penyandang disabel yang di antaranya datang dengan berkursi roda dan bertongkat. Mereka nampak sama bersemangatnya dengan warga lain, terlihat dari wajah mereka.
"Alhamdulillah, kita bisa lebaran dengan Pak Anies," kata salah seorang dari mereka kepada temannya.
Namun saat akan pulang, penyandang disabel tersebut, terutama yang berkursi roda, menghadapi masalah karena mereka harus menuruni undakan tangga untuk menuju pintu samping, dan keluar, ke pintu gerbang.
Anggota Satpol PP yang berada di situ, juga Kasatpol PP, sigap memberikan bantuan. Para disabel itu dibantu menuruni undakan tangga. Kasatpol bahkan membantu mendorong kursi roda si penyandang difabel hingga keluar dari pintu samping.
Aktivis yang melihat aksi Kasatpol dan anak buahnya itu, seperti Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto, Ketua Forum Bersama Jakarta (FBJ) Budi Susanto dan Ketua Aliansi Masyakat Jakarta (Amarta) Rico Sinaga, memberi acungan jempol.
"Mantap," kata mereka. (rhm)