Jakarta, Harian Umum - Pembayaran tol di gerbang tol seluruh Indonesia mulai hari ini, Selasa, 31 Oktober 2017, harus menggunakan alat pembayaran non tunai.
Berbagai persiapan dilakukan antara lain mengintegrasikan beragam aplikasi uang elektronik dalam satu mesin pembaca (SAM Multiapplet), mengatur masuknya lebih banyak penerbit uang elektronik yang melayani jalan tol, dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol di seluruh Indonesia.
"Mulai tanggal 31 Oktober 2017 seluruh Gerbang Tol hanya melayani non-tunai," demikian bunyi pengumuman PT. Jasa Marga Persero Tbk melalui akun media sosialnya, Selasa, 31 Oktober 2017. Seperti dikutip antara.com
Saat ini, ada lima uang elektronik dari bank penerbit yang dapat digunakan di tol, yakni uang elektronik dari PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dan PT. Bank Central Asia Tbk. Sedangkan tiga bank akan bergabung pada bulan Desember, yakni Bank Mega, Bank Nobu, dan Bank DKI.
Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky Purnomo Wibowo menjamin akan ada kemudahan untuk mendapatkan uang elektronik, baik di gerai ritel modern maupun tradisional.
Guna menghindari kemacetan di gerbang tol, Pungky menyarankan agar pengisian saldo (top up) uang elektronik dilakukan di tempat peristirahatan, gerai mini swalayan dan ATM, atau menggunakan e-Banking, sebelum pengendara memasuki jalan tol.
Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bekerja sama dengan perbankan dan Bank Indonesia sejak Mei 2017 menggencarkan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang pada 2019 ditargetkan mencapai 75 persen. (tqn)







