Jakarta, Harian Umum- Peluang Presiden Jokowi untuk memenangi Pilpres 2019 dan menjadi presiden ke-7 RI untuk periode kedua semakin berat.
Pasalnya, selain gerakan #2019GantiPresiden semakin menguat dan elektabikitasnya pun makin merosot, oara pendukungnya pun kini ngambek karena Polri menghentikan kasus chat mesum Habib Rizieq Shihab, dan mengancam akan Golput dan tak memilih Jokowi saat Pilpres 2019.
"Gw golput mulai minggu depan!! sebenarnya gw sudah kecewa ketika akun-akun ampas yang kemarin sudah di nonaktifkan, tapi dibuka kembali karena TT (trending topic, red) di twitter. Terus apa guna itu aduan konten kominfo, ditambah isu sp3 kasus mesum manusia itu lagi. Ini Republik takut sm TT dan politik identitas ya??" kicau akun @tutor_otodidak seperti dikutip harianumum.com, Minggu (17/6/2018).
Kicauan itu merupakan tanggapan atas kicauan @PartaiSocmed, salah satu akun pendukung Jokowi, yang mengatakan begini; "Duh, banyak sekali DM (direct masage, red) masuk bernada kecewa terkait SP3 Rizieq ini".
"Saya gak punya alasan lagi untuk dukung @jokowi," keluh akun @vadegumilar.
"Polisi kok makin memble. Alamat Golput saja karena pilih sebelah juga gak mungkin," kecam @anton_khairudin
"Saya kecewa berat sama pak jokowi. Seolah olah emang ada kriminalisasi seperti yang mereka tuduhkan. Kerugian besar bagi pak jokowi," sesal @nuvos38.
"Dasar bego .... sia sia gw belain ... mampus bakal kalah .... "Trump jilid 2 bakal hadir di Indo siap buat golput," omel akun @marctomm.
"@jokowi tidak dapat dikalahkan oleh capres manapun (di Pilpres) 2019, beliau hanya bisa kalah karena kebijakannya sendiri yg sering melukai pendukungnya sendiri," kata @Bydianto40.
"Jelas kecewa kasus hukum HRS dariawal sudah tidak serius, dagelan, sudah tersangka terbit DPO tapi tidak ditangkap padahal tau keberadaannya! terbukti tuduhan ke pak @jokowi oleh mereka selama ini, yaitu kriminalisasi ulama," ujar @99ohhani.
"Sudah waktunya genderang Golput 2019 kami bunyikan tum. maaf untuk kali ini say goodbye to @jokowi," ucap @efasadi79.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menghentikan kasus chat mesum Habib Rizieq Shihab dengan menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dengan alasan siapa orang yang meng-up load chat mesum Habib Rizieq dengan Firza Husein, hingga kini belum diketahui.
Melalui video yang disebarkan pada Jumat (15/6/2018), tepat pada hari pertama Idul Fitri 1439 H, Habib mengatakan kalau dokumen asli SP3kasusnya telah ia terima dari pengacaranya, dan ia bersyukur atas hal ini.
Sejak awal, kasus chat mesum Habib dengan Firza, menurut pengacaranya dan sejumlah pakar hukum pidana, memang janggal karena selain Firza dan Habib mengaku tak saling kenal, juga kasus muncul setelah Firza ditangkap karena kasus makar dan ponselnya disita polisi.
Yang lebih aneh, penyebar chat itu belum ditemukan, tapi Habib dan Firza telah dijadikan tersangka, padahal sesuai UU ITE, seharusnya yang menyebarkan yang dijadikan tersangka.
Tak hanya itu, pakar telematika dari ITB, Firmansyah, sempat mengungkapkan bukti-bukti kalau chat itu hasil rekayasa. Dia lalu dibacok sejumlah orang di Tol Jagorawi hingga luka parah.
Ada dugaan kalau kasus ini sengaja dimunculkan pihak tertentu untuk merusak nama Habib dan melemahkan kebangkitan Islam akibat kebijakan pemerintahan Jokowi yang cenderung Islamophobia, serta balas dendam karena Ahok akhirnya dipenjara karena kasus penistaan agama.
Dalam momen-momen ini, peran Habib Rizieq sebagai imam besar FPI dan salah satu ketua GNPF-MUI yang kini bernama GMPF-Ulama, sangat besar dan penting. Tak heran kalau para ulama dan habib di Indonesia kemudian mengangkatnya menjadi Imam Besar Umat Islam Indonesia. (rhm)