Jakarta, Harian Umum-Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz mengatakan, penerapan kebijakan ganjil genap (Gage) di Pasar akan sulit dilakukan oleh Perumda Pasar Jaya. Sebab, ungkapnya, masyarakat umum yang notabene pelanggan di pasar akan tetap berdatangan untuk memenuhi kebutuhannya.
"Memang idealnya seperti itu, tapi mekanisme untuk membatasi pengunjung sulit dilakukan, yang paling mungkin adalah mengerahkan petugas lapangan bersama aparat utk mengontrol agar protokol covid dapat dijalankan," ujar Abdul Aziz, di Jakarta, Selasa (16/6)
Legislator dari Fraksi PKS ini juga menambahkan pentingnya langkah solutif untuk meminimalisir penurunan omset para pedagang dipasar tradisional. Dia mengatakan, Perumda Pasar Jaya harus bisa menjaga omset pedagang agar tidak turun akibat kebijakan Gage tersebut
"Saya kira harus difasilitasi agar omset pedagang tidak turun. Bisa dengan berjualan online, atau pesan antar via hp. Walaupun toko tutup tetap bisa jualan," tambahnya.
Lebih dari itu, Ia juga menyatakan akan membahas soal upaya pemerintah dalam hal membantu mengurai persoalan potensi penurunan omset yang akan dialami para pedagang selama sistem gage diterapkan.
"Akan kami tanyakan pada Rapat kerja dengan Dinas UMKM akhir pekan ini, apa strategi yang sudah dilakukan untuk tetap menjaga omset pedagang tradisional," tutupnya. (hnk)