Jakarta, Harian Umum - Para alumni sejumlah perguruan tinggi mulai bergerak untuk menolak kebijakan pemerintah melanjutkan proyek reklamasi di Pantai Utara (Pantura) Jakarta.
Setelah alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), kini para alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung juga menolak megaproyek yang diyakini bakal menjadi hunian eksklusif bagi warga pendatang dari Republik Rakyat China (RRC) itu.
"Kami para Alumni Unpad Bandung menegaskan Sikap bahwa Kami Menolak Reklamasi di Jakarta," demikian bunyi pernyataan yang tersebar di media sosial, seperti dikutip harianumum.com, Minggu (22/10/2017).
Para alumnus itu menegaskan bahwa mereka akan bersama rakyat pribumi untuk menentang pencabutan moratorium pembangunan proyek itu.
"Kami akan selalu bersama rakyat pribumi lainnya untuk menolak pencabutan moratorium reklamasi," tegasnya.
Dari daftar yang dirilis, berikut nama-nama alumnus Unpad yang bergabung untuk menolak reklamasi:
1. Yuyun Yuwariah (KAFP 67)
2. Syaiful I Agus (KAFP 67)
3. Memet Hakim (KAFP 67)
4. Teten Dartendi (KAFP 65)
5. Nanang (KAFP 65)
6. Abdurrachim. S (KAFP 67)
7. Ajah MD Cholis (KAFP 67)
8. Betty D Sofiah (KAFP 67)
9. Zito Sumarjito (KAFP 67)
10. Hidayat Salim (KAFP 67)
11. Djaelani (KAFP 67)
12.Bayu Aji (KAFP 13)
13.12.siti mutti (Pertanian unPad98)
13.Riza rinjani (Pertnian unpad 98)
14' Nunung (Fekon 67)
Sebelumnya, para alumnus ITB juga menyatakan menolak proyek tersebut. Mereka bahkan membantah dengan keras pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan seolah-olah alumni ITB mendukung pencabutan Moratorium Reklamasi Jakarta.
"Walau Ridwan Djamaludin adalah Ketua IA-ITB, tetapi dalam hal yang terkait reklamasi, saudara Ridwan Djamaludin adalah bawahannya Menko Kemaritiman LBP, sehingga tidak layak nama Alumni ITB dibawa-bawa karena tidak independen dan terdapat conflict of interest," ujar para alumni itu.
Untuk itu, para Alumni ITB dengan tegas menolak reklamasi Jakarta dan berjanji akan selalu bersama rakyat untuk menolak pencabutan moratorium reklamasi yang dilakukan Luhut.
Tercatat ada 100 alumni ITB yang menyatakan penolakan ini. (rhm)