Jakarta, Harian Umum- Apakah anda termasuk orang yang doyan bermain Facebook?
Jika "ya", ada baiknya Anda mulai membatasi durasi menghabiskan waktu di media sosial, karena sejumlah studi memaparkan adanya efek buruk yang diakibatkan karena terlalu banyak mengakses Facebook.
Seperti dilansir laman New York Post, Facebook mengumumkan bahwa warga Amerika Serikat rata-rata menghabiskan 50 menit per hari untuk berselancar di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Messenger.
"Durasi itu semakin bertambah dari hari ke hari," jelas media itu seperti dikutip, Rabu (17/1/2018).
Situs marketing Mediakix menyebut, dari hasil survei yang dilakukannya, diketahui kalau di sepanjang hidupnya, warganet rata-rata menghabiskan waktu selama 4-5 tahun untuk mengakses Facebook, Snapchat, Instagram, dan Youtube, dibanding berinteraksi di dunia nyata.
Di sisi lain, waktu yang dihabiskan orang untuk menonton televisi di sepanjang hidupanya rata-rata mencapai tujuh tahun.
"Penggunaan Facebook membawa dampak pada kualitas hidup secara keseluruhan," ujar peneliti dari Global Public Health UC San Diego dan Human Nature Lab di Yale University, sebagaimana dilansir New York Post.
Hasil studi menunjukkan, ada pengaruh besar dari Facebook terhadap kesehatan mental, karena mengakses Facebook di tahun ini akan berdampak pada kesehatan mental di tahun berikutnya.
"Kami konsisten bahwa memberikan like pada postingan pengguna lain dan mengklik tautan-tautan secara signifikan mengurangi kualitas kesehatan fisik, mental, dan kepuasan hidup," kata peneliti itu dalam hasil studinya.
Kesimpulan ini diperoleh setelah ilmuwan mengamati 5.200 orang dewasa dan mencermati bagaimana kehidupan mereka dikaitkan dengan aktivitas di Facebook. Kecanduan pada Facebook dan media sosial sejenis rupanya dipengaruhi oleh area abu-abu di nukleus yang berada di hipotalamus otak.
Area itu terhubung dengan respons terhadap penghargaan seperti like atau pujian di Facebook. Inilah mengapa Facebook bisa sangat adiktif bagi penggunanya. Kecanduan pada media sosial ini disebut ilmuwan serupa dengan kecanduan pada obat-obatan yang bisa memengaruhi perilaku manusia.
Hasil studi yang dimuat dalam Social Networking pada 2014 juga menyebut bahwa unggahan, tagging, dan mengomentari postingan orang lain bisa menimbulkan sifat narsis.
Berdasarkan penelitian menggunakan metode Narcissistic Personality Index, terlalu sering menulis status dan membagikan tautan juga punya pengaruh dalam meningkatkan level narsisme seseorang. (man)