Jakarta, Harian Umum - Komisi Pemberantasan Komisi (KPK) menangkap tangan Ketua Umum PPP Romahumuzy pada Jumat (15/3/2019). Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari KPK terkait kasus yang melibatkan Romahurmuzy tersebut.
Sosiolog Musni Umar mengapresiasi KPK atas penangkapan terhadap Ketum PPP tersebut. Apalagi Musni mengatakan Romahurmuzy memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo.
"Saya memberi apresiasi kpd KPK yang telah melakukan OTT Romahurmuzy, Ketua Umum PPP. Semula saya duga KPK tdk berani melakukan OTT terhdp Romy yg telah berlindung dan minta perlindungan kpd petahana. Alhamdulillah KPK berani," kata Musni Umar lewat akun Twitternya @musniumar, Jumat (15/3/2019).
Penangkapan Romahurmuzy menjadi viral di media sosial. Bukan saja karena Romi sapaan akrab Romahurmuzy seorang Ketua Umum Partai Islam, namun Romi merupakan salah satu tokoh pendukung capres petahana Jokowi.
Apalagi penangkapan Romi menjelang pelaksanaan Pilpres 2019 yang rencananya bakal digelar pada 17 April mendatang
Tanggapan warga net pun beragam soal penangkapan Romi. Salah satu akun @bpanitro menyinggung soal pengkapan Ketum PPP Surya Dharma Ali di Pemilu 2014.
"Romahurmuzy menyusul pendahulunya Ketum Suryadharma korupsi. Sebagai seorang muslim, saya minta lambang PPP berupa Ka’bah yang suci agar segera diganti gambar kakus," tulis @bpanitro.
Akun lainnya @princeitok mengatakan usai penangkapan Romahurmuzy, akan menyusul yang lainnya setelah Prabowo terpilih menjadi Presiden "Horee cebong berekor Romahurmuzy ditangkep KPK dalam oprasi tangkap tangan!
Cebong lain akan menyusul saat prabowo jadi presiden," katanya.
Sementara akun lain membantah penangkapan Rommi akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Mar'uf Amin. "Masalah Kasus Rommy, Romahurmuzy,, TIDAK AKAN MEMPENGARUHI ELEKTABILITAS 01 @jokowi @MarufAminNU. PAHAM ENTE ??. tulis @oscaridealis. (Zat)