Jakarta, Harian Umum - Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal menilai, Pemilu legislatif (Pileg) 2024 kotor dan menjijikkan.
Ia mengatakan hal itu karena perolehan suara partainya turun terus di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap),
"Pemilu legislatif kotor sekali dan menjijikkan," kata Said di sela-sela unjuk rasa partainya di Patung Kuda, Kamis (29/2/2024).
Ia membeberkan alasan penilaiannya itu.
Pertama, karena menurut dia, antara Sirekap dengan real count KPU tidak nyambung.
"Bahkan temuan Partai Buruh, suara partai buruh turun terus di Sirekap dan itu terkonfirmasi di real count," katanya.
Ia pun mempertanyakan bagaimana mungkin perolehan suara dihitung, tapi jumlahnya turun terus.
"Di Dapil Kalimantan Barat I DPR RI, 4.000 suara Partai Buruh turun di Sirekap. Di Dapil 13 DPRD Jabar, suara Partai Buruh berkurang ratusan," katanya.
Said juga menyebut kalau di Dapil Deli Serdang, Sumatera Utara, perolehan suara Partai Buruh tertera di C1 ada 1-2 suara, tapi di totalnya 0.
"Bayangkan 2 suara Partai Buruh dihilangkan. Kalau dikalikan 823.00 TPS, berarti 1,6 juta suara Partai Buruh hilang," tegasnya.
Said mengingatkan KPU agar jangan main-main dengan buruh, karena buruh bisa kini ekonomi lumpuh.
"Kami ingatkan KPU jangan main-main. Buruh itu sekali dicurangi, lumpuh ekonomi kita bikin," katanya.
Said juga mengeritik Formulir C1 yang.meburut dia tanpa hologram, sehingga bisa diduplikasi.
"Pada Pemilu-pemilu yang lalu, Formulir C1 berhologram, kali ini tidak ada, sehingga bisa diduplikasi ketika diunggah ke Sirekap, dan kita akan sulit mengetahui mana C1 yang benar," katanya.
Said curiga kecurangan yang terjadi pada Pileg 2024 sudah dirancang sejak awal, sehingga formit C1 pun tidak berhologran.
"KPU harus jawab ini. K,alau nggak, dia akan menuai badai," ancam Said. (rhm)